Jumat, 15/11/2024 - 21:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sebelum Tewas di Tangan Pendeta, Isi Curahan Hati Ade Yunia di Buku Diarynya Jadi Sorotan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kepergian Ade Yunia Rizabani Paembonan alias Icha (36) membuat sosoknya semasa hidup menjadi sorotan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Tak terlepas dari akun media sosialnya, Icha ternyata pernah merangkai kata-kata menyentuh untuk mendiang sang ibunda.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Rangkaian kata-kata yang ditulisnya di atas buku diarynya tersebut ditulis Icha jauh sebelum dirinya tewas dibunuh oleh temannya sendiri, Pdt. Rudolf Tobing.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Terlihat, pada sebuah halaman di buku diarynya, Icha menuliskan kerinduannya pada sang ibunda yang sudah lebih dulu berpulang.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Siapa sangka. Kini Icha telah menyusul sang ibu.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Namun, kepergiannya menghadap tuhan harus dengan cara mengenaskan.

Berita Lainnya:
Usulan Pileg 10 Tahun Sekali Belum Pasti Masuk Omnibus Law UU Politik
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Rudolf Tobing, yang merupakan sahabat Icha sendiri nyatanya dengan tega merenggut nyawanya.

Bahkan mayatnya dimasukkan ke dalam plastik dan dibawa menggunakan troli sebelum akhirnya dibuang di kolong Tol Becakayu, Bekasi.

Dilansir dari akun Facebooknya, Icha sempat mengunggah foto sebuah kertas dari buku Diary-nya untuk sang ibunda.

Berikut curhatan Icha yang ditulis 25 Februari 2009 dan diunggah pada 13 Agustus 2014:

Karyaku “My Poem”

-25 Ferb 09 –

Tak sanggung aku menahannya

Air mata ini turun membasahi wajahku

Baca juga:

Pura-Pura Bikin Konten Penculikan, Siasat Licik Rudolf Tobing Habisi Ade Yunia

Berita Lainnya:
Fraksi PKS Dukung Visi Swasembada Pangan dan Energi Prabowo

Teringat ibunda tercinta

Sungguh ku rindu padamu

Tapi tak kan pernah bida kulihat lagi

Ku hanya bisa tertegun diam

Mengingatmu, mengenangmu

dalam hidupku

Sambil menangis ku kenang kau IBU

Kutulis semua kenangan bersamamu

dalam Diaryku ini

Masih seperti mimpi kurasakan

Kau pergi meninggalkanku

Terlalu cepat, begitu cepat

Bahkan sangat cepat

Di saatku tidak di sisimu

Hanya potomu yang terus kupandangi

jika ku rindu

Tak akan lagi ku lihat semummu

dan tawamu IBU

25 Februari 2009, pukul 10.30 WIB

di RSHS R. Mawar No.4 Kau

Sudah bersama dengan Yesus

di Surga …

-AYRP-


Reaksi & Komentar

أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِم مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ ۚ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ البقرة [19] Listen
Or [it is] like a rainstorm from the sky within which is darkness, thunder and lightning. They put their fingers in their ears against the thunderclaps in dread of death. But Allah is encompassing of the disbelievers. Al-Baqarah ( The Cow ) [19] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi