Sebut Perempuan Kejam akibat Polwan Bakar Suami, Menkominfo: Bukan Menghina

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, dirinya tak bermaksud menghina kaum perempuan saat memberikan komentar soal seorang Polwan yang membakar suaminya akibat kecanduan judi online.Menurut Budi, perempuan justru banyak yang menjadi korban judi online.

“Kan lengkapnya ada ya. Kan saya bilang saya enggak gender stereotip lho. Iya kan. Bukan saya menyalahkan wanita. Karena korban judi online itu pasti perempuan,” ujar Budi Ari saat dikonfirmasi pada Rabu (11/6/2024).

ADVERTISEMENTS

“Kan kita jelasin. Bukan menghina perempuan. Masa menghina perempuan,” lanjutnya.

ADVERTISEMENTS

Dalam kesempatan itu, Budi Arie juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo segera menandatangani peraturan soal Satuan Tugas (Satgas) Judi Online dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENTS

Budi Arie menyebutkan, draf aturan yang dimaksud sudah diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto kepada Presiden Jokowi sejak pekan lalu.

ADVERTISEMENTS

“Sejak minggu lalu sudah diberikan draf oleh Menkopolhukam kepada Presiden. Tunggu saja. Dalam waktu singkat akan segera ditandatangani oleh Presiden tentang satgas. Kita harus serius ini,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Oleh karenanya, ia meminta publik menunggu dasar hukum soal Satgas Judi Online diteken secara resmi oleh Kepala Negara.

ADVERTISEMENTS

Dengan begitu, penindakan terhadap berbagai kasus perjudian secara daring bisa ditekan secara komprehensif.

Diketahui, kasus Polwan bakar suami terjadi di Mojokerto pada Minggu (9/6/2024).

Polwan berinisial FN (28) ini mengaku kesal lantaran gaji ke-13 senilai Rp 2,8 juta berkurang menjadi Rp 800.000 lantaran digunakan suaminya untuk berjudi online.

Menanggapi peristiwa itu, Budi Arie Setiadi mengatakan, kasus polwan yang membakar suami itu menunjukkan bahwa perempuan bisa lebih kejam dari seorang laki-laki.

Hal itu disampaikannya dalam rapat bersama Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).

“Kita harus berduka cita karena ada polisi yang ketika saya baca beritanya siapa yang membakar siapa, itu ternyata istrinya ya, ternyata perempuan itu lebih kejam dari lelaki ya,” kata Budi.

“Ini tanpa gender stereotip loh. Yang istrinya membunuh suaminya polisi,” sambungnya.

Exit mobile version