Jumat, 15/11/2024 - 22:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Selain Tebakan Duluan Ayam atau Telur, DR dan KM juga Debat Siapa Pembuat Quran, Tuhan atau Manusia?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kasus seorang pria tega bunuh teman gara-gara tebakan duluan ayam atau telur, viral di media sosial.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, pembunuhan dipicu tebakan itu diunggah oleh sejumlah akun Instagram, seperti @fakta.indo.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Akun tersebut mengunggah foto saat pelaku berinsisial DR digelandang ke kantor polisi.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Pria asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara itu, ditangkap usai membunuh temannya berinisial KM (46).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

DR tega membunuh KM gegara masalah sepele karena tebak-tebakan saat pesta miras.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Ada dua tebakan

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Kasat Reskrim Polres Muna, AKP La Ode Arsangka mengungkapkan, ada dua tebakan yang diperdebatkan pelaku dengan korban.

Pertama, pelaku awalnya menanyakan lebih duluan ayam atau telur.

“Jadi awalnya mereka terlibat perdebatan lebih duluan mana ayam atau telur,” ungkapnya, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

La Ode melanjutkan, ada juga tebakan terkait permasalahan agama.

Pelaku melempar tebakan siapa yang membuat Al-Quran.

DR memberikan dua pilihan jawaban, yakni Tuhan atau manusia.

Berita Lainnya:
Gibran Ajak Keluarga Bermalam Minggu di Koridor Jalan Gatot Subroto Solo, Bagikan Amplop ke Pedagang

Namun siapa sangka, dua tebakan berujung perdebatan itu membuat pelaku emosi.

Tubuh KM dihujani tikaman

La Ode kemudian membeberkan kronologi nahas yang melibatkan dua teman ini.

Ia mengatakan, semua bermula saat KM berkunjung ke rumah DR pada Rabu (24/7/2024) sore.

“Pada sekitar jam 15.00 Wita korban KM singgah di rumah saksi Rita Sita dengan tujuan membayar utang.

“Pelaku DR kemudian mengajak korban untuk bersama mengkonsumsi miras di tempat tersebut,” urai La Ode, dikutip dari TribunnewsSultra.

Diketahui, jarak rumah DR dengan lokasi pesta miras hanya berjarak 100 meter saja.

Pelaku kemudian melemparkan dua tebak-tebakan kepada korban.

Percakapan DR dan KM malah menjadi serius hingga berujung perdebatan.

Karena tak bisa menjawab, KM memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.

Tidak disangka, DR ternyata dibuat emosi karena Debat dengan KM.

DR lantas pulang ke rumah untuk mengambil senjata tajam jenis badik.

Pelaku mengejar korban menggunakan sepeda motor.

Korban pada akhirnya terpojok saat berada di sebuah gereja.

Berita Lainnya:
Fraksi PDIP Desak Selidiki Keterlibatan Budi Arie di Kasus Komdigi Bekingi Judol

Lokasinya di jalan poros Raha-Lakapera, Desa Labasa, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna.

KM tidak bisa melarikan diri karena terhalang oleh pagar di lokasi kejadian.

Tanpa basa-basi, DR langsung menghujani KM dengan tusukan badik.

Dilaporkan pelaku menusuk korban sebanyak 15 kali.

“Pelaku pergi ambil badik di rumahnya dan kemudian pergi kejar ini korban.”

“Dia kejar korban. Setelah tiba di depan gereja, baru dia tikam, sebanyak 15 tikaman,” ujar sahabat korban, Roy, dikutip dari Kompas.com.

Pelaku kemudian meninggalkan korban yang tergeletak bersimah darah.

Warga selanjutnya membawa korban untuk mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Wakuru.

Sayangnya takdir berkata lain, korban KM dinyatakan meninggal dunia.

Sosok DR

Informasi tambahan, sehari-hari DR bekerja sebagai buruh harian lepas.

Ia kini telah diamankan bersama barang bukti berupa badik.

Sementara jenazah korban sudah dimakamkan pada Kamis (15/7/2024) siang.

KM sendiri tercatat sebagai warga, Desa Lakapera, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra)


Reaksi & Komentar

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ البقرة [102] Listen
And they followed [instead] what the devils had recited during the reign of Solomon. It was not Solomon who disbelieved, but the devils disbelieved, teaching people magic and that which was revealed to the two angels at Babylon, Harut and Marut. But the two angels do not teach anyone unless they say, "We are a trial, so do not disbelieve [by practicing magic]." And [yet] they learn from them that by which they cause separation between a man and his wife. But they do not harm anyone through it except by permission of Allah. And the people learn what harms them and does not benefit them. But the Children of Israel certainly knew that whoever purchased the magic would not have in the Hereafter any share. And wretched is that for which they sold themselves, if they only knew. Al-Baqarah ( The Cow ) [102] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi