BANDA ACEH – Serangan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Palestina, telah menewaskan ribuan orang. Kementerian Kesehatan Palestina dalam keterangannya, Jumat (13/10) malam, menyebut total korban tewas mencapai 1.448 jiwa, 447 di antaranya adalah anak-anak.
Selain itu, menurut laporan media Palestina, Wafa, ada 248 orang perempuan dan 10 petugas kesehatan aktif yang ikut jadi korban tewas akibat serangan ini. Selain itu, ada 6.868 orang yang terluka di Tepi Barat maupun Jalur Gaza.
Dari jumlah ini, sebagian besar korban berada di Jalur Gaza. Di Tepi Barat, korban tewas mencapai 31 orang; sedangkan korban luka mencapai 600 orang dengan 190 di antaranya sudah dirawat di rumah sakit.
2 Keluarga Palestina Kehilangan 44 Kerabat
Dilansir Anadolu Agency di Kota Jabalia, Jalur Gaza, ada 44 warga Palestina dari dua keluarga yang tewas dalam sebuah serangan, Kamis (12/10). Korban tewas itu berasal dari keluarga Shihab dan Abu Hemdan dan terdiri dari anak-anak hingga orang tua.
Sejak Sabtu (7/10), Israel telah menggempur kawasan Palestina sebagai bentuk balasan atas serangan kelompok perlawanan Hamas. Tak hanya digempur dengan serangan udara, Jalur Gaza kini juga dikepung oleh militer Israel atas perintah Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Jalur Gaza — wilayah kantong yang diapit laut dan sebagian besar area Israel, berada dalam keterbatasan akses terhadap bantuan kemanusiaan. Dalam pernyataan sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, seluruh rumah sakit di Gaza beroperasi dengan kapasitas penuh imbas meningkatnya gempuran serangan udara Israel.
“Karena terlalu padat, pasien dan korban luka-luka ditampung di lantai-lantai rumah sakit dan menerima perawatan dengan cara seperti itu,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Esref al-Kudra.
Al-Kudra membenarkan bahwa Israel terus memutus aliran listrik, air, hingga bahan bakar — mengancam munculnya bencana lingkungan dan kesehatan masif di Gaza, yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta rakyat Palestina.
Sumber: Gelora