Jumat, 15/11/2024 - 02:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Serangan Israel ke Lebanon Makin Gila, Wali Kota Ini Terbunuh

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Wali kota salah satu kota terbesar di Lebanon selatan tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam markas pemerintah kota Nabatieh pada Rabu (16/10/2024).Serangan tersebut, yang merupakan bagian dari rangkaian serangan Israel di Nabatieh, menewaskan 16 orang dan melukai 52 lainnya, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon. Pada saat itu, wali kota dan anggota komite krisis provinsi sedang mengadakan rapat koordinasi bantuan bagi warga dan pengungsi yang terkena dampak perang.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Howaida Turk, Gubernur Provinsi Nabatieh, menyatakan bahwa serangan ini adalah serangan paling signifikan yang dilakukan Israel terhadap lembaga negara Lebanon sejak pecahnya pertempuran antara Israel dan kelompok milisi Syiah Lebanon, Hizbullah, setahun yang lalu. Proses penyelamatan korban yang terjebak di bawah reruntuhan berlangsung hingga sore hari.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Selain itu, pusat pertahanan sipil pemerintah di Nabatieh juga menjadi target serangan udara Israel, menewaskan Naji Fahs, seorang petugas tanggap darurat yang telah bertugas sejak 2002. Pada sore harinya, Palang Merah Lebanon melaporkan bahwa dua paramedis mereka mengalami luka ringan setelah Israel menyerang lokasi di Joya, Lebanon selatan, saat para petugas sedang berusaha menyelamatkan korban dari serangan sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengecam serangan tersebut dan menyatakan bahwa Israel secara sengaja menargetkan pegawai pemerintah kota yang sedang membahas upaya bantuan kemanusiaan.

Berita Lainnya:
Netanyahu Akui Israel Dalang Ledakan Pager Massal di Lebanon
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Serangan ini menunjukkan betapa Israel dengan sengaja menyerang warga sipil dan petugas kemanusiaan yang bekerja untuk membantu masyarakat di masa krisis ini,” kata Mikati dalam sebuah pernyataan resmi, dilansir The Guardian.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Mikati juga mengkritik Israel karena terus menyerang posisi Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon selatan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Pada Rabu malam, pasukan perdamaian PBB kembali menuduh pasukan Israel melakukan serangan langsung terhadap posisi mereka di desa Kfar Kila. Menurut UNIFIL, sebuah tank Israel menembakkan peluru ke arah menara pengawas mereka, yang dianggap sebagai serangan yang disengaja.

Tindakan Israel ini telah mendapat kritik internasional karena beberapa posisi UNIFIL telah menjadi target serangan, menyebabkan luka pada sedikitnya lima anggota pasukan perdamaian tersebut.

Jeanine Hennis-Plasschaert, Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, menyatakan bahwa penderitaan di Lebanon telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mendesak agar warga sipil dilindungi dari dampak perang.

Pada hari yang sama, Israel mengeklaim telah menyerang puluhan target Hizbullah di wilayah Nabatieh dan menyatakan bahwa angkatan lautnya juga menghantam peluncur roket, posisi militer, dan gudang senjata milik Hizbullah di Lebanon barat daya.

Berita Lainnya:
Pengamat: Panggilan Telepon Prabowo-Trump Penting, Menarik, dan Mencengangkan

Sebelumnya, pada tanggal 3 Oktober, Israel telah memerintahkan penduduk Nabatieh untuk meninggalkan kota tersebut dengan alasan bahwa mereka akan segera menyerang instalasi Hizbullah di sana. Namun, beberapa penduduk dan pengungsi masih bertahan di wilayah tersebut.

Serangan udara di Nabatieh makin intens selama sepekan terakhir, dengan wilayah luas kota tersebut hancur oleh pengeboman. Pasar bersejarah era Ottoman yang berdiri sejak tahun 1910 turut hancur dalam serangan pada Minggu lalu.

“Ini adalah kehancuran besar. Senjata yang digunakan sangat merusak, tidak hanya merusak area target tetapi juga sekitarnya,” ungkap Gubernur Turk.

Selain Nabatieh, Israel juga melancarkan serangan di wilayah Dahiyeh, di pinggiran selatan Beirut, setelah beberapa hari ketenangan di sekitar ibu kota Lebanon tersebut. Serangan terakhir di Beirut terjadi pada Kamis minggu lalu, yang menghancurkan satu blok apartemen dan menewaskan 22 orang, menjadikannya serangan paling mematikan di Beirut sejak 2006.

Sementara itu, Kantor Hak Asasi Manusia PBB pada Rabu menyerukan penyelidikan atas serangan udara Israel yang menewaskan 24 orang di desa mayoritas Kristen, Aitou, di Lebanon utara pada Senin. Serangan tersebut menghantam blok apartemen yang disewa oleh keluarga-keluarga yang mengungsi dari pertempuran di Lebanon selatan.

1 2

Reaksi & Komentar

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ البقرة [175] Listen
Those are the ones who have exchanged guidance for error and forgiveness for punishment. How patient they are in pursuit of the Fire! Al-Baqarah ( The Cow ) [175] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi