BANDA ACEH – Keluarga Indonesia akan segera kedatangan video series tentang kehidupan sehari-hari anak Betawi yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Animasi yang diperuntukan bagi anak-anak dan keluarga dikemas dengan sederhana dan selalu menyelipkan nilai moral dan edukasi di dalamnya.
“Sore ini kita akan memulai perjalanan baru dengan menyiapkan anak didik kita menjadi manusia unggul. Salah satu upaya menciptakan generasi unggul adalah dengan cara memberikan tontonan anak yang tidak hanya menghibur tapi juga harus menjadi karya yang membuka wawasan baru tunas muda bangsa ini,” ujar Boy Rafli Amar, pemilik hak cipta Novel Si Dul, saat soft launching Animasi Si Dul di Gedung Daur Kelola Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (16/8).
Novel Si Dul Anak Jakarta karya Aman Datuk Madjoindo diterbitkan tahun 1932 menceritakan tentang bagaimana kehidupan seorang anak betawi yang bernama “Dul”, yang hidup pada masa penjajahan. Dengan segala kekurangan dan kesulitan hidup yang dialaminya pada masa itu, tapi tetap berusaha untuk menjadi seorang anak yang gigih dan tangguh, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan agama serta budi pekerti yang luhur.
“Novel Si Dul Anak Jakarta yang ditulis oleh kakek saya akan bertransformasi menjadi karya animasi tentu menjadi kebanggaan untuk saya dan keluarga besar saya, karena 1 hari Sebelum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, telah lahir sebuah karya animasi yang kami persembahkan untuk Anak-Anak Indonesia, dengan Judul “Si Dul”. Semoga animasi ini tidak hanya menjadi tontonan tapi juga menjadi tuntunan untuk generasi muda bangsa kita,” tutur Boy Rafli Amar.
Rocket Studio sendiri merupakan rumah produksi animasi di bawah bendera HJ Production. Rocket Studio sendiri dinahkodai oleh Dana Riza sebagai Produser Kreatif dan Indra Jaya sebagai Sutradara. Mereka telah mempunyai visi yang sama dengan Boy Rafli Amar untuk projek animasi Si Dul ini.
“Sebuah kebanggaan bagi kami bisa memimpin proyek ini. Kami akan menghidupkan kembali tokoh yang dulu sangat fenomenal. Latar cerita asli novelnya adalah masa penjajahan, namun kami akan menyajikan kisah yang lebih modern sesuai dengan perkembangan hari ini namun tetap disertai nilai kearifan local. Si Dul akan menjadi sosok yang memberikan kisah inspiratif tentang isu sosial, pendidikan, budaya, agama, kebangsaan, kelestarian alam, kesehatan dari sudut pandang anak kecil,” papar Indra Jaya.
Indra Jaya adalah sutradara serial animasi Adit Sapo Jarwo yang diproduksi oleh MD Animation pada tahun 2013 sementara Dana Riza adalah Direktur Utama MD Animation. Kini mereka kembali berkolaborasi di dalam proyek serial animasi “Si Dul” di bawah bendera Rocket Studio.
“Pak Boy ingin animasi ini tidak hanya jadi tontonan tapi sekaligus jadi tuntunan juga bagi para orang tua untuk memberikan edukasi kepada putra putrinya. Kami tentu akan sejalan dengan visi Pak Boy untuk menciptakan tokoh yang sederhana, punya keinginan tinggi untuk belajar dan tentunya mengangkat kearifan lokal masyarakat Indonesia. Banyak langkah yang sedang kami rancang agar Si Dul bisa sesuai ekspektasi Pak Boy Rafli, salah satunya adalah dengan pembuatan offline event seperti lomba mewarnai komik Si Dul, lomba mendesain baju batik Si Dul, lomba masak menu nusantara dan kegiatan lainnya yang bisa mengangkat kearifan lokal Indonesia, sehingga nantinya Si Dul akan jadi wajah animasi anak Indonesia,” ungkap Dana.
Sumber: Tabloidbintang