BANDA ACEH – Dian Satrowardoyo atau Dian Sastro menceritakan momen saat dirinya masih menjadi mahasiswa. Ia menyebut Rocky Gerung sebagai salah satu dosen yang paling ditakutinya saat itu. Di balik sikap Rocky yang sempat memuji Dian saat masih kuliah Filsafat di Universitas Indonesia, ternyata Dian mengaku bahwa dirinya juga kerap kena omel Rocky Gerung.
“Itu dia nightmare gue setiap bimbingan sama dia. Gue setiap kali bimbingan, males, serius galak banget, galak parah,” kata Dian Sastro saat menjadi bintang tamu di podcast Denny Sumargo.
Dian mengungkap bahwa Rocky adalah dosen yang bikin semua mahasiswanya belajar mati-matian bila memang mau lulus mata kuliahnya. Dian pun menegaskan bahwa Rocky Gerung tak pernah pilih kasih terhadap mahasiswanya.
“Suka lihat dia lagi nge-roasting siapa? Kebayang enggak kita jadi mahasiswanya, kalau enggak di-roasting tiap hari. (Dia) itu pintar banget. Jadi lo untuk bisa lulus kelas dia, dapat nilai dia, lo harus usaha ekstra banget, harus belajar banget, soalnya susah,” katanya.
“Enggak peduli (lo dian sastro atau bukan) kalau di kelas dia kita bukan siapa-siapa, sama semua, enggak ada perlakukan khusus memang harus belajar dan melalui itu,” tambah Dian.
Ibu dua anak ini kemudian memberikan contoh saat Rocky Gerung memberikan tugas kepada mahasiswanya, ia tak akan mau menerima argumentasi yang biasa-biasa saja.
Bahkan saat mahasiswanya diberikan tugas untuk membaca buku, Rocky akan tahu apakah mahasiswanya benar-benar melakukan apa yang disuruh atau tidak.
“Lo disuruh baca buku yang jadi PR lo, terus lo enggak beneran baca, terus lo sok ngarang-ngarang belagak ngerti, habis. Dia tahu (lo gak baca). Jadi mendingan baca aja deh,” katanya.
“Misal, bikin paper dan lo enggak punya kesimpulan yang out of the box atau orisinal, atau malah mirip sama yang sudah-sudah, dia tuh kayak ‘ngapain lo ngabisin waktu gue’ gitu,” tambah Dian.
Lantas, apakah Dian Sastro termasuk mahasiswa yang paling sering kena omel?
“Kena goreng Rocky Gerung? aduh sering banget ya Allah. Alhamdulillah gue sudah lulus dan gue bersyukur, sih, melewati itu karena gue jadi terbiasa ngomongin sesuatu yang original, ngomongin sesuatu yang penting untuk diomongin. Kalau misal enggak penting-penting amat, sudah deh, lo enggak usah komentar,” pungkasnya.