BANDA ACEH – Salah satu penyebab kekalahan Timnas Indonesia dari China pada matchday 4 putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia adalah tak berjalannya taktik yang dirancang pelatih Shin Tae-yong. Sebab, China menggunakan taktik yang sama sekali di luar dugaan pelatih asal Korea Selatan itu.“Karena kami kalah di pertandingan ini, saya tidak mau membuat banyak alasan. Bagaimanapun, saya tidak menduga gaya bermain tim China. Mereka memainkan taktik klasik seperti bola-bola panjang, dengan kick and rush. Itu mungkin merupakan alasan tim kami kalah pada hari ini,” ucap Shin dalam jumpa pers usai laga, seperti dikutip dari rekaman audio yang diterima awak media, Rabu, 16 Oktober 2024.
“Saya sebenarnya mengapresiasi gaya bermain China, kami akan melakukan persiapan yang lebih baik untuk pertandingan berikutnya,” sambungnya.
Di sisi lain, Shin mengaku menyukai gaya permainan menyerang dengan penguasaan bola yang kuat yang ditampilkan tim asuhannya.
“Menurut saya, pada pertandingan hari ini kami memiliki lebih banyak penguasaan bola, mungkin sekira 70-30. Dan khususnya pada babak pertama, menurut saya, kami menguasai 80 persen. Ini situasi yang tidak beruntung, yang membuat kami tidak dapat mencetak gol,” paparnya.
Sementara soal dua gol yang bersarang ke gawang Indonesia, Shin menilai timnya sedikit kurang konsentrasi.
“Sedikit kurang konsentrasi yang menyebabkan kemasukan gol pertama. Kami semestinya dapat lebih berkonsentrasi. Dan untuk gol kedua, terdapat kesalahan. Kami semestinya tidak kehilangan bola akibat tekanan lawan di sana,” jelasnya.
Bertandang ke Qingdao, Selasa, 15 Oktober 2024, Timnas Indonesia dipaksa menelan pil pahit usai kalah 1-2 lewat gol Behram Abduweli pada menit 21 serta Zhang Yuning pada menit 44. Gol Thom Haye pada 4 menit jelang waktu normal berakhir tak mampu menghindarkan Garuda dari kekalahan.
Hasil ini membuat Indonesia gagal naik dari peringkat lima klasemen sementara Grup C dengan 3 poin dari 4 pertandingan. Hanya unggul selisih gol dari China yang berada di posisi buncit.