Sabtu, 16/11/2024 - 05:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OPINI
OPINI

Si Penjahat Perang Netanyahu Sengaja Mengalihkan Situasi Agar Perang Jangan Berakhir Dan Sengaja Membiarkan 137 Sandera Tak Perlu Dibebaskan

Penulis: Mega Simarmata**

SAYANG saya tak kenal dengan Direktur Dinas Rahasia Israel.

Dari pemberitaan media, saya baca nama Direktur Dinas Rahasia Israel David Barnea.

Sudah 30 tahun bekerja di Mossad. Latar belakangnya prajurit Sayeret Matkal Israel atau Kopassus-nya Israel.

David Barnea ini juga disebut dalam pemberitaan pernah bertugas di Angkatan Udara Israel. Ia diangkat jadi Direktur Mossad sejak tanggal 1 Juni 2021 menggantikan Direktur Mossad yang lama, Yossi Cohen.

Kalau saja saya tahu bagaimana menghubungi Bapak, eh Mas, eh Bang David Barnea ini, atau saya bisa mengajaknya nongki nongki atau nongkrong sebentar di Cafe, saya akan mentraktir Boss Mata Mata Yahudi ini dengan menyuguhkan secangkir cappucino dan sepotong kue tiramishu.

Kalau saya bisa menghubungi atau menemui Direktur Mossad David Barnea, maka yang pertama kali akan saya lakukan adalah membuka aplikasi kalkulator dari HP Samsung saya.

Lalu saya tunjukkan ke hadapan David Barnea adalah angka pengurangan:

240 (orang sandera) – 103 (orang sandera) =  137 (orang sandera)

Kalau Boss Mata Mata Yahudi ini diam karena seolah ia pura pura tak mengerti angka yang saya maksud.

Maka saya akan memberikan kuliah gratis untuk David Barnea agar membuka borok kejahatan Perdana Menteri mereka yang bernama Benjamin Netanyahu.

Bahwa, saat awal pertama pertama disandera, total orang yang disandera adalah 240 orang.

Sejak akhir Oktober 2023, yaitu selama sebulan Direktur Mossad David Barena dan Direktur CIA William Burns sampai 4 kali harus bolak balik ke Doha, Qatar, guna merundingkan pembebasan sandera dengan difasilitasi oleh Perdana Menteri Qatar  Syeikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Hasil awal perundingan itu adalah HAMAS menyetujui draft pembebasan sandera yang diajukan Mossad dan CIA agar dalam masa 4 hari gencatan senjata, pada tiga hari pertama akan dibebaskan 80 orang sandera per hari.

Sehingga dalam 3 hari, seluruh sandera  240 orang BISA DIBAWA PULANG semua.

Tapi pada prakteknya, hanya 103 orang sandera yang dibebaskan dalam masa gencatan senjata 7 hari.

Dan tersisa 137 orang sandera yang masih ditahan.

Mari kita bahas lebih dalam, bagaimana reaksi dunia internasional terhadap perang yang sedang terus jadi mainan Penjahat Perang Benjamin Netanyahu.

Dewan Tertinggi Dewan Kerja Sama Negara Negara Teluk mengeluarkan pernyataan akhir KTT Teluk dalam sesi keempat puluh empatnya, yang diadakan hari Rabu 6 Desember 2023 di Doha, Qatar, yang menyatakan dukungan penuh mereka terhadap rakyat Palestina, kecaman mereka atas agresi Israel terhadap Jalur Gaza, dan seruan mereka agar Komunitas internasional segera menghentikan perang di Gaza, kemudian mereka memuji keberhasilan upaya Qatar, yang dilakukan dalam kemitraan dengan Mesir dan Amerika dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan untuk meringankan kondisi kemanusiaan yang tragis di Jalur Gaza, membebaskan sandera dan tahanan, dan mengizinkan masuknya konvoi kemanusiaan dan bantuan dalam jumlah yang lebih besar, termasuk bahan bakar untuk kebutuhan kemanusiaan.

Mengenai keikutsertaan Turki dalam KTT Teluk ke-44, Dewan Tertinggi pada KTT ini menyambut baik keikutsertaan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Presiden Republik Turki, sebagai tamu pada KTT Arab Teluk ke-44.

Dan saat berbicara di podium KTT Arab Teluk ini. Presiden Erdogan kembali menyampaikan kutukan terhadap Benjamin Netanyahu yang dusegutnya sebagai Penjagal Gaza.

Lalu sekarang ada yang bertanya, bagaimana nasib 137 sandera yang masih ditahan Hamas?

Nasib mereka yang masih belum jelas akibat propaganda dan aksi liar Netanyahu yang tampak sangat jelas ingin terus memperpanjang perang demi berkelanjutannya posisi dan jabatannya sebagai Perdana Menteri.

Sebab kalau tidak ada perang dan kalau tidak ada sisa sekitar 136 sandera yang tampaknya sengaja digantung nasibnya oleh Netanyahu, maka proses persidangan terhadap kasus-kasus korupsi bisa rutin lagi berlangsung dan akhirnya tiba pada sidang vonis pasti menyatakan bahwa Netanyahu bersalah dan akan mendapat vonis pidana kurungan.

1 2 3

Reaksi & Komentar

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ البقرة [18] Listen
Deaf, dumb and blind - so they will not return [to the right path]. Al-Baqarah ( The Cow ) [18] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi