Siaga 98 Dorong KPK Segera Tahan SYL dan 2 Tersangka Korupsi di Kementan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Ada beberapa pihak yang mencoba memperkeruh suasana dengan mengalihkan pokok perkara korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Terkait itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk segera mengumumkan dan menahan tiga tersangka dugaan korupsi Kementan.

ADVERTISEMENTS

Hal itu disampaikan Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 alias Siaga 98, Hasanuddin. Dia menanggapi adanya pihak-pihak yang mengaburkan pokok perkara yang menjerat mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) secara massif.

ADVERTISEMENTS

“Siaga 98 berharap KPK segera mengumumkan status SYL dalam perkara dugaan korupsi di Kementan. Dalam hal telah memiliki alat bukti yang cukup, segera dilakukan upaya penahanan,” kata Hasanuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (10/10).

ADVERTISEMENTS

Sebab kata dia, pihaknya melihat ada beberapa pihak yang mencoba memperkeruh suasana dengan mengalihkan pokok perkara korupsi ke hal lainnya.

ADVERTISEMENTS

“Siaga 98 mendukung langkah tegas KPK, ‘tegakkan hukum meski langit runtuh’,” pungkas Hasanuddin.

ADVERTISEMENTS

Berdasarkan informasi yang dihimpun, KPK sudah menetapkan tiga orang tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap pejabat di Kementan, yakni Menteri Pertanian (Mentan) periode 2019-2023 Syahrul Yasin Limpo (SYL), Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Kementan Muhammad Hatta, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono.

ADVERTISEMENTS

Untuk Syahrul Yasin Limpo, juga ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Akan tetapi, KPK belum resmi umumkan status tersangka ketiga orang tersebut. Pengumuman resmi akan disampaikan ketika dilakukan upaya paksa penangkapan atau penahanan terhadap para tersangka.

Dalam perkara ini, KPK sudah melakukan penggeledahan di beberapa tempat, yakni di rumah dinas Mentan, kantor Kementan, rumah tersangka Muhammad Hatta, rumah Staf Khusus (Stafsus) Mentan, dan rumah pribadi Syahrul Yasin Limpo di Makassar.

Dari tempat yang digeledah itu, KPK menemukan dan mengamankan uang Rp30 miliar, uang Rp400 juta, 12 pucuk senjata api, satu unit mobil Audi A6, berbagai dokumen, dan alat elektronik yang berkaitan dengan perkara ini.

Untuk memperlancar proses penyidikan, KPK melakukan pencegahan terhadap sembilan orang agar tidak bepergian ke luar negeri untuk enam bulan ke depan hingga April 2024.

Kesembilan orang tersebut, yakni Syahrul Yasin Limpo, Ayun Sri Harahap selaku dokter yang juga istri Syahrul Yasin Limpo, Indira Chunda Thita selaku anggota DPR RI yang juga putri Syahrul Yasin Limpo, Andi Tenri Bilang Radisyah Melati selaku mahasiswa yang juga cucu Syahrul Yasin Limpo.

Selanjutnya, Kasdi Subagyono, Muhammad Hatta, Zulkifli selaku Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementan, Tommy Nugraha selaku Direktur Pupuk dan Pestisida Kementan, dan Sukim Supandi selaku Kepala Biro Umum dan Pengadaan Kesekjenan Kementan.

Sumber: Gelora

Exit mobile version