BANDA ACEH -Cerita Kejadian hilangnya putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, di Sungai Aare, Bern, Kamis (24/5), diungkap kembali oleh keluarga.
Adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman menerangkan, berdasarkan informasi yang dia terima dari keluarganya di Swiss, Eril sudah melakukan persiapan yang matang sebelum terjun ke sungai.
“Berdasarkan keterangan keluarga di sana, sebelum melakukan kegiatan berenang, Eril memastikan titik mana yang paling aman,” ujar Elpi dalam jumpa pers virtual pada Sabtu (28/5).
Lebih rinci, Elpi menyebutkan langkah-langka praktis yang dilakukan Eril untuk mempersiapakan diri sebelum berenang bersama adiknya, Camillia Laetitia Azzahra, dan satu orang lainnya yang tidak disebutkan.
“Dipastikan titik turunnya (ketika ingin berenang) yang ada tangga, memastikan tidak loncat, turunnya perlahan. Jadi sudah dilakukan survei di beberapa titik,” papar Elpi.
“Dan dari sisi persiapan, dia pemuda yang berolahraga, bisa berenang, kemudian punya sertifikat diving, jadi punya kemampuan menilai dan mengukur arus. Sehingga dari hal-hal tadi diperhatikan,” sambungnya menerangkan.
Ketika sudah turun dan berenang di Sungai Aare, Elpi menerima informasi bahwa Eril melakukan sejumlah treatment, untuk bisa menjaga adikya dan satu orang lainnya yang berenang bersama agar tetap aman. Pasalnya, debit air yang ada di Sungai Aare kala itu lebih tinggi dibanding hari sekarang.
“Informasi keluarga beliau memastikan siapa yang layak dan tidak turun (berenang). Jadi Eril mengatur yang boleh turun itu hanya maksimum 3 orang, karena beliau melihat kesiapan,” jelasnya.
“Kami yakin ini rasa tanggung jawab beliau sebagai insting, beliau mengambil posisi paling belakang, karena ingin memastikan semua dalam posisi yang safety,” imbuhnya.
Maka dari itu, Elpi menyatakan bahwa pihak keluarga menduga Eril terbawa arus ketika sedang mengawasi dua orang rekan berenangnya agar tetap aman.
Karena berdasarkan ilmu diving yang didapat Eril, Elpi meyakini keponakannya tersebut tidak berenang dengan mengikuti arus diagonal, supaya bisa menjaga jarak dengan dua orang lainnya agar tetap bisa mengawasi.
“Jadi kalau berenang dengan arus itu seharusnya mengikuti arus diagonal. Tapi kalau ada kawan, kita menjaga agar teman kita selalu terlihat posisinya, sehingga ada effort tambahan menjaga jarak dengan orang yang ingin kita pastikan safety, dengan kemudian kekuataan arus yang mendorong ke arah lain,” bebernya.
“Ini info keluaraga. Eril memastikan yang lain bisa sampai ke daratan. Kelihatannya setelah itu ada situasi arus yang tidak bisa dikendalikan. Sehingga poinnya adalah, secara fisik (dan) mental siap, secara lokasi sudah dipastikan safety, tapi sepertinya ada sesuatu hal yang di luar ukuran manusia,” demikian Elpi.