Jumat, 15/11/2024 - 14:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OPINI
OPINI

Sibuk Ganti Kurikulum, Masalah Utama Tak Terangkum

image_pdfimage_print

Melalui mekanisme tersebut, kita bisa melihat bagaimana sejarah kekhalifahan Islam yang memberi penghargaan kepada para pengajar sejumlah gaji yang menjamin kesejahteraan mereka. Sudah masyhur apa yang Imam ad-Dimasyqi riwayatkan bahwa Umar bin Khaththab membayar guru di Madinah senilai 15 dinar. Raghib as-Sirjani dalam kitab Mādza Qaddama al-Muslimūna li al-‘Ālām menerangkan bahwa pada masa Daulah Abbasiyah, gajinya bahkan bisa mencapai 200 dinar.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Kurikulum pun disusun oleh negara berdasarkan akidah Islam,baik untuk sekolah negara maupun individu rakyat yang ingin mendirikan sekolah. Tak ada beda bagi rakyat miskin atau non muslim, sementara untuk akidah dan ibadah non muslim negara tidak ikut campur. Akses dimudahkan, bahkan gratis. Setiap orang pun berhak menempuh pendidikan setinggi mungkin, tak selalu harus berakhir dengan bekerja.

Berita Lainnya:
Rezim Prabowo dalam Perspektif Sejarah dan Ekonomi-Politik
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sebab perkara pemenuhan kebutuhan pokok lainnya sudah dipenuhi oleh negara. Pendidikan tidak ikut campur kecuali menyediakan para khubara (ahli) untuk berkontribusi kepada negara dan masyarakat. Hanya dengan Islam bangsa ini akan menjadi lebih baik sebagaimana Allah swt berfirman yang artinya,  “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, melakukan amar makruf nahi mungkar, dan mengimani Allah.”(TQS. Ali Imran 3: 110). Wallahualam bissawab.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ikan Busuk dari Kepalanya, Benarkah?

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional
1 2 3

Reaksi & Komentar

وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَن يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ البقرة [247] Listen
And their prophet said to them, "Indeed, Allah has sent to you Saul as a king." They said, "How can he have kingship over us while we are more worthy of kingship than him and he has not been given any measure of wealth?" He said, "Indeed, Allah has chosen him over you and has increased him abundantly in knowledge and stature. And Allah gives His sovereignty to whom He wills. And Allah is all-Encompassing [in favor] and Knowing." Al-Baqarah ( The Cow ) [247] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi