Minggu, 17/11/2024 - 06:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Singapura Temukan Hepatitis Misterius

JAKARTA – Dalam beberapa hari terakhir, laporan terkait kasus hepatitis anak yang penyebabnya belum diketahui terus meningkat.

Pada 23 April 2022 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan setidaknya sudah ada 169 kasus dari 12 negara yakni Inggris, Spanyol, ISrael, AS, Denmark, Irlandia, Belanda, Italia, Prancis, Norwegia, Rumania dan Belgia.

Di Asia, Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan dugaan seorang anak mengalami hepatitis akut tanpa diketahui penyebabnya.

Kemudian pada 21 April 2022, Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan kasus serupa yang dialami seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan.

Eks Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama menyampaikan pasien bayi laki-laki di Singapura itu, sempat mengalami infeksi COVID-19 pada Desember lalu.

Namun ia menegaskan, hingga kini belum ada bukti ilmiah terkait hubungan hepatitis akut pada anak dan infeksi virus Corona.

“Walaupun sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang jelas antara hepatitis akut dengan infeksi virus Corona. Di sisi lain memang ada tulisan berjudul “SARS-CoV-2 vaccination can elicit a CD8 T-cell dominant hepatitis” pada Journal Hepatology 21 April 2022,” kata Prof Tjandra dalam keterangan yang diterima detikcom, Minggu (1/5/2022).

Sementara itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS melaporkan bahwa 9 dari kasus hepatitis akut di Alabama positif adenovirus. Bahkan 2 anak harus menjalankan transplantasi hati.

“Gejalanya antara lain muntah, diare dan juga ada yang infeksi saluran napas atas,” ungkapnya.

Lebih lanjut Prof Tjandra mengingatkan, untuk mencegah penyebaran hepatitis akut pada anak di Indonesia, diperlukan kewaspadaan tinggi terutama pada tiga hal berikut.

Pertama, deteksi dini. Jika ada kasus yang dicurigai, segera lakukan pemeriksaan medis dengan pengecekkan jenis adenovirus ataupun jenis virus lain.

Kedua, mulai kesiagaan awal bagi pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit terkait hepatitis akut pada anak.

“Setidaknya, beri penjelasan pada tenaga kesehatan dan berbagai terapi dasar,” terangnya.

Kemudian hal yang terpenting yakni pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat luas mengenai penyakit hepatitis pada anak. Di mana jika diabaikan, bisa mengancam nyawa.

Sumber : detik.com


Reaksi & Komentar

فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۗ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ البقرة [220] Listen
To this world and the Hereafter. And they ask you about orphans. Say, "Improvement for them is best. And if you mix your affairs with theirs - they are your brothers. And Allah knows the corrupter from the amender. And if Allah had willed, He could have put you in difficulty. Indeed, Allah is Exalted in Might and Wise. Al-Baqarah ( The Cow ) [220] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi