Sinyal Hubungan Tak Harmonis Presiden Jokowi dengan PDIP Makin Tampak, Ucapan Menohok Megawati Jadi Pemicu Berlabuh ke Golkar

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Jokowi-dan-ketum-PDIP-megawati-soekarnoputri_375_211.webp” width=”640″/>BANDA ACEH  – Pengamat Politik Catur Nugroho menyoroti hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP yang makin tampak tak harmonis. Ucapan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Jokowi kembali disorot. 

Dia menuturkan kondisi tersebut membuat banyak spekulasi yang beredar soal bergabungnya Jokowi ke Golkar dari PDIP. Menurut dia, hubungan tak harmonis Jokowi dengan PDIP mulai terlihat seusai Pilpres 2019. 

ADVERTISEMENTS

“Benar, hubungan kurang harmonis antara Jokowi dengan PDI-P saat ini sudah terlihat sejak Jokowi mulai dekat dengan Gokar pasca Pemilu 2019,” kata Catur Nugroho kepada tvOnenews.com, Selasa (5/3/2024). 

ADVERTISEMENTS

Catur menilai hubungan Jokowi dengan PDIP makin tampak tak harmonis seusai ada pernyataan dari Megawati Soekarnoputri. Adapun Ketum PDIP Megawati memang kerap menyebut Presiden Jokowi ialah petugas partai.

ADVERTISEMENTS

 “Ucapan Megawati yang menyebut Jokowi sebagai ‘petugas partai’ dan bahkan mengolok Jokowi dengan ‘kasihan Pak Jokowi kalau tanpa PDI-P’ juga semakin memperburuk hubungan PDI-P dengan Jokowi,” jelasnya. 

ADVERTISEMENTS

Selain itu, Catur mengatakan sinyal Jokowi mulai membelot ke PDIP tampak saat pencalonan presiden pada Pilpres 2024. Dia menyampaikan Jokowi terang-terangan meminta kepada sukarelawannya agar tidak tergesa-gesa menentukan pilihan. 

ADVERTISEMENTS

“Ucapan Jokowi pada waktu Rakernas Projo Mei 2022 lalu, menympaikan kepada relawan untuk tidak tergesa-gesa (ojo kesusu) dala. 

ADVERTISEMENTS

menentukan pilihan kepada Ganjar sebagai Bacapres. Itu menunjukkan bahwa ada permasalahan dalam hubungan Jokowi denganPDI-P,” imbuhnya

Exit mobile version