Sabtu, 16/11/2024 - 04:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Skandal Seksual Pendeta Gideon Simanjuntak Mencuat Lagi, 5 Korban Lapor Komnas Perempuan dan Gereja Tiberias

BANDA ACEH – Skandal kasus kekerasan seksual pendeta Gideon Simanjuntak kembali menguap kembali ke permukaan publik.

Skandal kasus kekerasan seksual pendeta Gideon Simanjuntak di Gereja Tiberias, Jakarta ini diduga melakukan tindakan kekerasan seksual pada 5 wanita dan kabar kasusnya sempat hilang.

Kasus kekerasan seksual pendeta Gideon Simanjuntak sudah ditangani Komisi Nasional (Komnas) Perempuan telah menerima laporan kasusnya dari para korban sejak 2017 lalu.

Kasus kekerasan seksual pendeta Gideon Simanjuntak yang melibatkan seorang pendeta yang mengguncang jagat keagamaanl di Indonesia.

Skandal pendeta Gideon Simanjuntak sangat mengerikan ini yang terungkap ini menyoroti penyalahgunaan kepercayaan masyarakat terhadap tokoh agama dan spiritualitas.

Pada tanggal 2 November 2017, korban bernama AMR (21 tahun) melaporkan Gideon Simanjuntak (33 tahun), pendeta Gideon Simanjuntak di Gereja Tiberias, atas tuduhan melakukan pemerkosaan.

Selain AMR, korban-korban lain kekerasan seksual oleh Gideon Simanjuntak adalah Ca, Ji, Vi, Ga, dan Di.

Beberapa di antara mereka mengalami berbagai bentuk pelecehan, mulai dari pemaksaan hingga tindakan kekerasan secara fisik. Beberapa sudah mulai berani bersuara, seperti korban Ca. Beberapa jemaat pernah melihat Ca mendatangi pelaku di gereja, kemudian menangis sambil berteriak-teriak “Pendeta bejat.”

Korban Jul dicium secara paksa oleh pelaku di belakang panggung gereja. Beberapa korban lain seperti Ji, Vi, Ga, dan Di beberapa kali diajak ke hotel, bahkan korban Ga dan Di dikabarkan pernah hamil.

Mereka para korban termasuk AMR telah berupaya melapor ke Gembala Sidang Gereja Tiberias meskipun dihalang-halangi oleh beberapa jemaat dengan alasan nama baik gereja.

Seorang teman pelaku juga pernah berupaya membuka kejahatan pelaku namun justru dilaporkan oleh pelaku sendiri dengan tindak pidana pencemaran nama baik.

Berdasarkan catatan Komnas Perempuan tahun 2017 menambahkan bahwa kasus-kasus ini mencerminkan pola penyalahgunaan kekuasaan.

Dan pengaruh yang dilakukan oleh pelaku terhadap jemaat gereja dan perempuan yang berada dalam lingkup pelayanan gereja.

Profil Pendeta Gideon Simanjuntak

Sosok pendeta Gideon Simanjuntak banyak dikenal orang sejak menikah dengan presenter sekaligus runner up Miss Indonesia 2011, Amanda Zevannya

Kehidupannya sebelum menikah cukup memprihatinkan. pendeta Gideon Simanjuntak tumbuh dalam keluarga tidak utuh atau sering disebut broken home.

Ia ditinggal oleh sang Ayah saat masih berusia 6 tahun. Pria yang lahir sebagai anak keenam dari enam bersaudara ini kehilangan figur seorang ayah.

Penyebabnya sang Ayah meninggalkan pendeta Gideon Simanjuntak dan keluarga demi menikahi perempuan lain dan bukan hanya itu, ia juga membawa semua harta di keluarga.

Saat masih kecil ia pernah melaporkan papanya selingkuh. Namun Gideon kecil disalahkan oleh kakak-kakaknya.

“Gue disalahin kakak kakak gue. Orang-orang lain juga. Kenapa harus ngomong dan sebagainya,” kata pendeta Gideon Simanjuntak dilansir dari kanal YouTube Daniel Mananta Network.

Nasib pendeta Gideon Simanjuntak dan keluarganya pun mengalami kesulitan ekonomi hingga pernah makan nasi bungkus untuk berenam.

Berbagai pekerjaan telah dilakukannya dari berjualan koran hingga es. Dengan kondisi keluarga tanpa figur papa sempat membuat kakaknya terjerumus dalam dunia narkoba.

Gideon pun ikut terjerumus dalam dunia malam.Namun,ia pun pada akhirnya bisa menemukan jalan hidupnya kembali berkat sang Mama.

Karena ia menyaksikan bagaimana mamanya tidak pernah sekali pun meninggalkan imannya kepada Tuhan.

Perlahan kesuksesan pun diraih oleh Gideon, terutama setelah ia memutuskan untuk menjadi pendeta.

Gideon pun telah menikmati kehidupan yang lebih baik malah bisa dikatakan serba ada.Dilihat dari akun Instagram pribadinya, Gideon dan istrinya kerap menikmati liburan ke luar negeri.

AMR mengaku pertama kali menjadi korban aksi kekerasan seksual saat ia masih berusia 15 tahun dan mendapatkan tindakan keji lainnya dari sang pendeta.

Namun terduga pelaku malah berdalih bahwa AMR merupakan pacarnya. Bahkan ia menyatakan dalam laporan tersebut telah mengetahui banyak perempuan lainnya yang menjadi korban pelaku.

1 2

Reaksi & Komentar

فَجَعَلْنَاهَا نَكَالًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ البقرة [66] Listen
And We made it a deterrent punishment for those who were present and those who succeeded [them] and a lesson for those who fear Allah. Al-Baqarah ( The Cow ) [66] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi