BANDA ACEH – Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Ahzar Simanjuntak menyesalkan pernyataan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan yang menyebut anggaran pertahanan mencapai Rp700 triliun.
Menurut Dahnil Azhar informasi tersebut menyesatkan, karena ia memastikan anggaran pertahanan selama dipimpin oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak sampai Rp700 triliun.
“Anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2023 adalah Rp131 triliun, dan Rp30 triliun untuk alutsista. Jadi, kebohongan publik menyebut Rp700 triliun,” kata Dahnil saat dihubungi di Jakarta, Senin (8/1).
Jubir Menhan itu pun menilai narasi menyesatkan tersebut seolah memiliki niat sebatas ingin menjatuhkan lawan Politik dalam Debat ketiga Pilpres 2024 dan itu menurut tidak etis.
Diketahui, Kementerian Pertahanan mendapat pagu anggaran Tahun 2023 sebesar Rp134,32 triliun, yang merupakan hasil penambahan Rp2,4 triliun dari usulan awal pemerintah.
Dari jumlah itu, besaran uang yang dialokasikan terkait alutsista sekitar Rp30 triliun. Sementara, pagu anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2024 Kemudian, pemerintah menetapkan anggaran sebesar Rp139,26 triliun.
Jika dihitung dari periode 2020–2024 atau periode saat Prabowo aktif menjabat sebagai menteri pertahanan, total anggaran Kemhan mencapai Rp692,92 triliun.
Walaupun demikian, uang tersebut tidak hanya digunakan untuk keperluan alutsista, termasuk pembelian, pemeliharaan dan perawatan (harwat), tetapi juga untuk membiayai kebutuhan lainnya, antara lain kesejahteraan prajurit, riset, dan pengembangan SDM, juga belanja rutin.
Anggaran Kemhan selama dipimpin Prabowo menjadi sorotan setelah Anies menyebut angka Rp700 triliun dalam acara debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
“Rp700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu (website Kemhan diretas, red.), justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas.
Di saat lebih dari separuh tentara kita tidak memiliki rumah dinas,” kata Anies saat segmen pertama debat.
Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti tiga capres, yaitu Anies Baswedan (capres nomor urut 1), Prabowo Subianto (capres nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo (capres nomor urut 3, mengangkat isu-isu pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan globalisasi