Bukan saja di Indonesia, tapi di setiap negara yang mayoritas penduduknya Muslim.
Hal ini bermula karena McD cabang Israel dikabarkan menyumbangkan sekitar 4.000 makanan kepada pasukan pertahanan Israel (IDF) selama perang di Gaza, Palestina.
Aksi protes pun bermunculan di setiap negara yang mayoritas penduduknya Muslim.
Di Lebanon misalnya, sempat dikabarkan sekelompok besar warga dilaporkan berkumpul di luar McD untuk memprotes tindakan tersebut.
Hal yang sama juga terjadi di Mesir.
Mengutip BNN News, tindakan McD itu dinilai sebagai bentuk dukungan terhadap IDF.
Bahkan akibatnya, McD dikabarkan menawarkan diskon hingga 50 persen.
Namun dikutip Timesnownews, McD Oman mengeluarkan pernyataan khusus mendukung Jalur Gaza.
Perusahaan itu bahkan menyumbangkan US$ 100.000 ke warga Gaza.
“McD Oman (Al Daud Restoran LCC), menyampaikan simpati mendalam kepada saudara dan saudari di Gaza. Kami berdiri dengan Gaza di masa tersulitnya. Kami berharap Tuhan melindungi negara kita, semua Arab, semua Muslim, dari setan dan kebencian,” dikutip dari Timesnownews.
Tak hanya McD, beberapa produk lainnya juga terancam diboikot.
Produk terkemuka yang diboikot selain McD adalah Starbucks, Converse, Dove hingga Coca-Cola.
Hal ini muncul usai istri founder Anthony Tan yang bernama Chloe Tong diduga mendukung Israel.
Dugaan itu muncul setelah Istri founder Grab mengunggah momen berlibur ke Israel.
Akibatnya, warganet kompak protes dan mengancam untuk melakukan boikot bisnis aplikasi online tersebut.
Namun Grab Indonesia memberikan klarifikasi bahwa perusahaannya tidak akan pernah mendukung tindakan apapun yang tidak mengindahkan perikemanusiaan dan perikeadilan