Soal Isu 2 Kursi Menteri Dari Nasdem, Pengamat: Parpol Tak Ingin di Luar Kekuasaan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Partai Amanat Nasional (PAN) nampaknya tidak keberatan bila pemerintah Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka nantinya akan memberikan jatah menteri kepada Partai di luar koalisi.

Isu ini berhembus usai adanya kabar Partai NasDem mendapat jatah kursi 2 menteri.

ADVERTISEMENTS

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai, keluar masuknya kader parpol baik yang satu koalisi dan non koalisi adalah hal lumrah dan normal dalam dunia perpolitikan di Indonesia.

ADVERTISEMENTS

“Saya rasa ruang-ruang ini dilihat oleh PAN dan juga oleh Nasdem bahwa parpol meskipun dia kalah/ menang tentu tidak ingin berada di luar kekuasaan. Saya rasa itu akan dimaknai oleh Nasdem PAN,” kata Arifki kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/3).

ADVERTISEMENTS

Di satu sisi, Arifki tak menampik bahwa perebutan kursi partai juga bakal diwarnai oleh peranan parpol yang berada dalam koalisi.

ADVERTISEMENTS

Artinya, secara sederhana partai dalam koalisi tidak ingin jatahnya lebih sedikit ketimbang partai non koalisi.

ADVERTISEMENTS

Hemat Arifki, hal ini pernah diterima PDIP saat memenangi pemilu 2 kali.

ADVERTISEMENTS

“Ketika masuk dalam pemerintahan ternyata ada kebutuhan antara pemerintah terpilih dengan kekuatan politik di parlemen. Saya rasa Nasdem dan juga pemerintahan Prabowo Gibran melihat peluang-peluang saling menguntungkan ini,” kata Arifki.

“Mau tidak mau PAN harus ikhlas sama dengan ikhlasnya PDIP yang harus berbagi kekuasaan dengan partai-partai politik yang dalam pemerintahan,” sambung Arifki.

Exit mobile version