BANDA ACEH – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo FX Hadi Rudyatmo membeberkan hubungan antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri.
Rudy, sapaan akrabnya, menanggapi asumsi tentang renggangnya hubungan antara Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, hubungan antara keduanya tidak renggang.
“Menurut saya tidak. Indikator kerenggangan itu diukur dari mana?” tuturnya dalam Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Sabtu (4/6/2022).
Jika indikatornya adalah ketidakhadiran Megawati di sejumlah kegiatan yang dihadiri Jokowi, Rudy mengatakan, hal itu disebabkan kader PDIP menjaga betul kondisi Megawati.
“Ketua PDIP ini sayang dan eman-eman, dijaga betul karena masih adanya pandemi Covid-19.”
“Beliau dalam rapat-rapat pun pasti zoom, jadi tidak bisa langsung bertatap muka,” tegasnya.
Bahkan, lanjut Rudy, putra dan putri Megawati meminta agar Ketua Umum PDIP tersebut tidak banyak keluar bertemu dengan kerumunan orang banyak.
“Yang saya ketahui begitu.”
Ketidakhadiran Megawati di acara pernikahan adik Jokowi di Solo kemudian ‘digoreng’ sedemikian rupa, menurut Rudy, merupakan dinamika politik.
Demikian pula dengan ketidakhadirannya pada kegiatan peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), lebih disebabkan pada menjaga kesehatan Megawati.
“Kalau di Ende kemarin tidak bisa hadir bukan karena Pak Jokowi menyampaikan pada Rakernas Projo.”
Pernyataan Jokowi yang mengatakan ‘Mungkin calonnya ada di sini namun tidak kesusu’, kata Rudy, tidak akan berpengaruh pada politisi ulung dan tidak akan memengaruhi kebijakan ketua umum.
Pernyataan Jokowi itu juga dinilainya sesuatu yang wajar. Sebab, kegiatan tersebut digelar di Magelang, Jawa Tengah.
“Kebetulan kegiatannya di Magelang, dan Pak Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah hadir di situ kan juga wajar.”
“Mungkin nanti Pak Jokowi hadir di DKI, menyampaikan yang seperti itu pun menurut saya hal biasa,” ucapnya.
Saat ditanya mengenai adanya upaya dari pihak lain untuk menjauhkan Megawati dan Jokowi, Rudy menyebut, hal itu bisa saja terjadi.
“Tentunya lingkaran dari Pak Jokowi sendiri mungkin, yang mengelilingi ibu ketua umum saya juga bisa terjadi.”
“Atau orang yang memang suka yang namanya adu domba,” tegasnya.
Mengenai hubungan antara Ganjar Pranowo dan PDIP, Rudy juga menyebut tidak ada persoalan, termasuk saat politisi PDIP mengkritisi kegiatan Ganjar.
“Nggak masalah. Bagi saya, semakin tinggi pohon, terpaan angin semakin kencang.”
“Kalau ada yang mengkritisi, yang mengkritisi ini mungkin belum paham tentang indikator keberhasilan kepala daerah,” lanjut Rudy.
Bahkan, lanjut dia, Ganjar menyebut kritik semacam itu merupakan peringatan agar dirinya introspeksi diri.
“Pak Ganjar bilang, itu merupakan sebuah introspeksi biar mengingatkan Pak Ganjar agar lebih baik lagi.”
Demikian pula mengenai hubungan antara Ganjar Pranowo dan Megawati, Rudy menyebut hubungan mereka biasa-biasa saja.
“Biasa-biasa saja. Beliau adalah kader yang taat dan patuh terhadap ketua umum,” tuturnya.
“Calon presiden yang menentukan adalah ketua umum, (Ganjar) selalu bicara seperti itu.”