BANDA ACEH – Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, kembali menjawab soal komitmennya dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Komitmen itu yakni dirinya tak akan maju sebagai capres ketika Prabowo mengikuti kontestasi pemilihan presiden (Pilpres)
Anies Baswedan mengklarifikasi bahwa komitmennya itu dibuat untuk menuntaskan pekerjaannya sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Hal itu disampaikan Anies saat menjawab pertanyaan seorang mahasiswa dalam forum “Tanyo Bang Anies” di Jambi, Kamis (14/12/2023).
“Pada waktu itu selesai pilkada di 2017, kami sampaikan bahwa saya akan fokus di Jakarta 5 tahun,” ucap Anies
“Ketika saya sudah tuntas di Jakarta, saya orang merdeka yang boleh mengambil keputusan,” lanjut Anies.
Lebih lanjut Anies mengungkapkan, pada tahun 2018 pernah ditawari menjadi calon wakil presiden oleh Prabowo.
Namun Anies menolak dengan alasan memegang komitmen menjadi gubernur.
“Bahkan di tahun 2018 saya diundang oleh beliau untuk menjadi cawapres dan saya sampaikan saya komit pada warga Jakarta,” ujar Anies.
Selain tawaran itu, Anies menyebut ada tiga parpol yang menawarinya menjadi cawapres pada Pilpres 2019.
Lagi-lagi Anies menolak karena ingin menuntaskan pekerjaan sebagai gubernur DKI Jakarta.
“Dan pada saat yang bersamaan saya juga diminta oleh yang lain, ada tiga partai yang meminta saya untuk menjadi cawapres tahun 2019 saya diminta untuk menjadi cawapres, diminta ada saksinya di situ,” ungkap Anies.
“Dan saya katakan tidak. Katakan tidak, kenapa? Karena saya sudah komit pada Pak Prabowo bahwa di 2019 ini saya akan konsentrasi di Jakarta dan saya tidak akan memotong pencalonannya pak Prabowo di 2019. Ini komitmen saya di Jakarta,” pungkas Anies.
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Resmi Dukung Anies-Cak Imin, Dulu Dukung Prabowo pada Pilpres 2019
Diketahui, pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies maju bersama Sandiaga Uno didukung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).