BANDA ACEH – Kasus pembunuhan Vina bersama kekasihnya, Eky, yang dibunuh secara sadis oleh geng motor di Cirebon pada Agustus 2016 silam, terungkap hanya kurang dalam waktu 7 hari. Padahal sebelumnya, pihak kepolisian sudah menyatakan ke pihak keluarga bahwa Vina meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.Uniknya dalam kasus ini, Vina yang dibunuh oleh geng motor akibat cinta ditolak, proses hukumnya ditegakkan setelah munculnya rekaman suara almarhumah Vina yang masuk ke dalam tubuh salah satu sahabat almarhumah. Sebagaimana kita dapat diketahui dalam rekaman yang kini sudah beredar luas.
Dalam rekaman suara itu, Vina menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus kematian terjadi pada dirinya. Vina menceritakan bahwa dia dianiaya, diperkosa, kepalanya dibenturkan ke motor dan aspal, dilindas dengan motor, hingga meninggal dunia.
Dengan adanya arwah Vina masuk ke dalam tubuh sahabatnya itu, keluarga Vina memiliki keyakinan remaja 16 tahun itu meninggal karena dibunuh. Kejadian kerasukan itu terjadi 3 hari setelah Vina meninggal dunia.
“Yakin. Sudah pas nih, berarti benar (Vina dibunuh),” kata Marlina selalu kakak mendiang Vina dalam podcast Denny Sumargo.
Pengakuan Vina yang meminjam tubuh temannya untuk menceritakan kematian dirinya, menurut Marliana, memang sesuai dengan kondisi jenazah Vina. Dimana kepala, tangan dan kaki sudah dalam keadaan remuk.
Ayah Vina juga sangat yakin kalau arwah Vina yang masuk ke dalam tubuh temannya. Karena suara yang muncul terdengar memang suara Vina, buka suara teman Vina.
“Itu suaranya benar-benar anak saya,” kata ayah Vina.
“Tangisnya sama, suaranya sama. Begitu kita datang, baru di pintu rumahnya saja, dia langsung meluk Bapak. Meluk Bapak dengan kepala agak miring,” katanya.
“Karena suaranya itu suara anak saya, saya meluk juga,” timpal ayah mendiang Vina.
Pada saat awal Vina bercerita tentang kematian dirinya, tidak direkam oleh pihak keluarga. Mereka baru ingat untuk merekamnya pada saat Vina sudah sampai pada pertengahan cerita.
“Tadinya nggak direkam. Almarhumah cerita dulu. Begitu sudah setengah, kepikiran untuk direkam,” kata ayah Vina.
Rekaman itu kemudian dikirimkan ke pihak kepolisian dilengkapi dengan foto kondisi motor yang dipakai Vina dan kekasihnya yang tetap dalam keadaan baik-baik saja setelah disebut mengalami kecelakaan. Setelah mendapat rekaman suara Vina dan juga foto kondisi motor, pihak kepolisian bergerak cepat untuk mengungkap pelaku yang terlibat dalam kasus pembunuhan Vina.
“Saya juga ceritakan bahwa keadaan adik saya sudah remuk semua, baru polisi bergerak. Tengah malam saya kasih rekaman suara melalui WA dan polisi langsung bergerak pada waktu Subuh,” jelas Marliana.
“Polisi juga cari informasi, memang ada salah satu pedagang memberanikan diri memberi informasi bahwa di malam kejadian itu ada salah satu motor yang dikonvoi sama banyak motor,”imbuhnya.
Menurut Marliana, polisi menggali informasi di sekitar lokasi kejadian sebelum melakukan penangkapan kepada para pelaku. Polisi mendapatkan informasi dari saksi kejadian yaitu dari pedagang sate. Pedagang tersebut juga memberi tahu markas geng motor yang membunuh Vina dan kekasihnya.
“Pada saat polisi datang, pelaku lagi pesta miras. HP kan lagi geletak tuh diambil mereka dan HP-nya juga. Di HP mereka memang ada settingan kayak sudah direncanakan. Antara WA yang satu dan dengan yang satunya ada. Digiring saja nih ke tempat ini, nanti kita anuin,” ujar Marliana.