Jumat, 15/11/2024 - 16:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sosok Ahmad Dofiri, Jenderal yang Ikut Berperan agar Bharada E Bongkar Skenario Palsu Ferdy Sambo

BANDA ACEH – Sosok Irjen Pol Ahmad Dofiri belakangan ini menjadi sorotan publik setelah ikut mengungkap kasus penembakan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Ahmad Dofiri merupakan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kabaintelkam Polri) yang ikut andil dan berperan penting dalam pengusutan kasus penembakan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo.

Ia menjadi satu di antara anggota tim khusus yang dibentuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam menangani kasus pembunuhan itu.

Dalam tim khusus tersebut, terdapat 4 perwira tinggi lainnya yang turut mengusut tuntas kasus penembakan sesama anggota polisi yang menggemparkan publik.

Ahmad Dofiri termasuk sosok berjasa yang ikut membuat Richard Eliezer alias Bharada E mengungkap skenario palsu Ferdy Sambo atas penembakan Brigadir J.

Profil Ahmad Dofiri

Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si lahir di Indramayu 4 Juni 1967 dan merupakan seorang perwira tinggi Polri yang menjabat sejak 31 Oktober 2021.

Saat ini Ahmad Dofiri mengemban amanat sebagai Kabaintelkam Polri menggantikan posisi Komjen Pol Paulus Waterpauw.

Ahmad Dofiri merupakan lulusan terbaik Akpol 1989 dan menjadi penerima bintang Adhi Makayasa, ia berpengalaman dalam bidang SDM.

Karir Ahmad Dofiri dimulai setelah ia dipercaya menjadi Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya pada tahun 1990.

Ahmad Dofiri memiliki sepak terjang cemerlang di kepolisian dan sudah menangani banyak kasus kejahatan di Indonesia.

Saat menjabat sebagai Kapolda DIY, Ahmad Dofiri menindak pelaku aksi kekerasan di jalanan yang sering disebut masyarakat Yogyakarta dengan istilah “klitih”.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.

Lahir: Indramayu 4 Juni 1967

Almamater: Akademi Kepolisian (1989)

Penghargaan Sipil: Adhi Makayasa (1989)

Masa dinas: 1989—sekarang

Pangkat: Komisaris Jenderal Polisi

Satuan: SDM

Jabatan saat ini: Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia

Istri: Diana Wahyuni

Riwayat Pendidikan

Akademi Kepolisian (1989); Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik

Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK)

Sespim Pol, Lembang

Lemhannas RI PPRA XLVIII (2012)

Baca juga: Kata Pakar soal Penemuan Rekaman CCTV Kasus Brigadir J, Duga Data Disalin lalu Hard Disk Dirusak

Jabatan Kepolisian

Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya (1990)

Kassubag Jabpamentil Bagian SDM Polri (2005)

Kapolres Bandung (2007)

Wakapolwiltabes Bandung (2009)

Kapoltabes Yogyakarta (2009)

Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri[1] (2010)

Koorspripim Polri (2010)

Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri (2012)

Wakapolda DIY (2013)

Karobinkar SSDM Polri (2014)

Kapolda Banten (2016)

Karosunluhkum Divkum Polri (2016)

Kapolda DIY (2016)

Asisten Logistik Kapolri[2] (2019)

Kapolda Jawa Barat (2020)

Kabaintelkam Polri (2021)


Reaksi & Komentar

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن مَّاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ البقرة [164] Listen
Indeed, in the creation of the heavens and earth, and the alternation of the night and the day, and the [great] ships which sail through the sea with that which benefits people, and what Allah has sent down from the heavens of rain, giving life thereby to the earth after its lifelessness and dispersing therein every [kind of] moving creature, and [His] directing of the winds and the clouds controlled between the heaven and the earth are signs for a people who use reason. Al-Baqarah ( The Cow ) [164] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi