Sabtu, 16/11/2024 - 11:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sosok Oesman Sapta Odang Ketum Partai Hanura Periode 2024-2029

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Inilah sosok Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Umum Partai Hanura periode 2024-2029.Oesman Sapta Odang terpiliuh sebagai ketum partai Hanura dalam musyawarah, Senin (19/8/2024) lalu.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Pengurus di Jawa Timur telah bersepakat sejak awal untuk bulat memilih kembali bapak Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Umum Partai Hanura periode 2024-2029,” kata Ketua DPD Hanura Jatim, Yunianto Wahyudi  dilansir dari TribunJatim.com, Sabtu (5/10/2024).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Tak hanya dari Jatim, pengurus Hanura dari wilayah lain di Indonesia juga kembali mendukung OSO untuk menahkodai Hanura.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Kepemimpinan ketum telah berjalan baik selama ini. Karenanya, forum bersepakat untuk memilih kembali bapak Oesman Sapta Odang secara aklamasi,” tambah Masteng.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Lalu siapa sosok Oesman Sapta Odang?

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sosok Oesman Sapta Odang

Oesman Sapta Odang atau yang lebih akrab disapa OSO, dikenal sebagai seorang politisi Indonesia yang kini menggawangi Partai Hanura sebagai ketua utum atau ketum.

Berita Lainnya:
Baru 20 Hari Kinerja Kabinet Merah Putih Sudah Bikin Kejutan
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Sebelum itu OSO sempat menjabat sebagai wakil ketua MPR RI periode 1999-2004 dan terpilih kembali sebagai wakil ketua lembaga tinggi negara tersebut dari kelompok DPD-RI untuk periode 2014-2019. 

Mungkin tak banyak orang tahu, bila politisi satu ini turut merangkap sebagai seorang pengusaha profesional.

Tak tanggung-tanggung OSO memiliki sebuah bisnis grup yang menaungi banyak bidang perusahaan.

Tak pelak jika suami Serviati Oesman ini memiliki banyak sumber kekayaan dan didapuk sebagai salah satu pejabat terkaya di Indonesia, dimana dirinya bahkan pernah masuk daftar 150 orang terkaya di Indonesia.

Penasaran seperti apa profil dan perjalan karier Oesman Sapta Odang alias OSO?

OSO memiliki nama dan gelar Dr. (H.C.) H. Oesman Sapta Odang gelar adat Datuk Bandaro Sutan Nan Kayo (Gelar Adat Minangkabau) Karaeng I Mannuntungngi Daeng Marewa (Gelar Adat Bugis).

Pria kelahiran 18 Agustus 1950 memang sosok baru di dunia perpolitikan.

Berita Lainnya:
Harta Kekayaan Iwan Bule, Komisaris Utama Pertamina yang Baru

Mengulik latar belakangnya di masa lalu, OSO lahir dari pasangan Odang (ayah) asal Palopo, Sulawesi Selatan dan Asnah Hamid (ibu) asal Sulit Air, Solok, Sumatra Barat.

Untuk menunjang pariwisata di kampung halamannya Sulit Air, ia membangun rumah gadang sebagai objek wisata dan tempat informasi.

Meski menyelesaikan jenjang pendidikan SMA dengan mengambil ijazah Paket C, ia sukses memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Senior University International di Amerika Serikat pada tahun 1999.

Gelar ini ia peroleh, sebelum menamatkan jenjang SLTA-nya pada tahun 2006.

OSO aktif di dunia Politik dan merupakan pendiri Partai Persatuan Daerah.

Selain menjabat sebagai CEO OSO Group, Oesman juga duduk sebagai Komisaris maskapai Lion Air.

Pada awal tahun 2012, OSO menunjuk Tanri Abeng sebagai CEO OSO Group menggantikan dirinya.

Ia juga mengumumkan George Toisutta sebagai komisaris utama dan anaknya Raja Sapta Oktohari sebagai direktur utama.


Reaksi & Komentar

هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا أَن يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ البقرة [210] Listen
Do they await but that Allah should come to them in covers of clouds and the angels [as well] and the matter is [then] decided? And to Allah [all] matters are returned. Al-Baqarah ( The Cow ) [210] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi