BANDA ACEH -Sosok Sri Mulyawati, istri pertama Kang Dedi Mulyadi diungkap oleh kawan-kawannya semasa masih kuliah. Di antaranya adalah mereka yang prnah bersinggungan dengannya ketika di organisasi yang digeluti Kang Dedi maupun Sri Mulyawati.
Seperrti terungkap dalam channel Youtube Lembur Pakuan Channel dalam ulang tahun ke-23, Ahmad Habibi Bungsu Maula Akbar, anak pertama Kang Dedi dari pernikahan dengan Sri Mulyawati. Di antaranya diceritakan Purwanto atau Bos Ipung, Saepul Akbar atau Bin Zein alias Om Zein, dan Yani S.
Bos Ipung yang juga kepala Dinas Pendidikan Purwakarta ini bercerita, dia mengenal Kang Dedi pada 1993, kemudian bertemu dengan Sri Mulyawati pada 1994. Setelah itu, Bos Ipung mengaku dari 1994 sampai 1998 dia terus bersama Kang Dedi dan Sri Mulyawati.
“Saya adalah anak kampung yang pergi ke kota dan penuh kekurangan tidak mempunyai biaya hidup ketika kuliah. Hidup dari sekretariat ke secretariat, menumpang di organisasi,” kata Bos Ipung di hadapan sejumlah kawan Kang Dedi dan almarhuman Kang Dedi Mulyadi.
Bahkan, ketika dia selesai kuliah tidak tidak bisa pulang karena malu, akan pulang menunggu pengangkatan jadi PNS. Maka dia pun tinggal di sekretariat HMI Cabang Purwakarta.
“Yang selalu membantu saya itu adalah dua orang. Ada Ajis Zulkarnain sama Teh Sri dan Kang Dedi. Teh Sri sama Kang Dewi waktu itu masih sering jalan bareng. Belum menikah dan mereka berdua itu sudah seperti kakak dan orang tua dari kami semua yang tinggal di sekretariat,” kata Kang Dedi.
Bos Ipung pun bercerita setiap kali waktunya makan, karena mereka waktu itu tidak kerja belum punya uang maka bergantung pada dua orang. Yakni Ajis Zulkarnain dengan Teh Sri Mulyawati dan Kang Dedi Mulyadi.
“Dan kita tahu bahwa Teh Sri itu kalau makan itu pasti lihat temen-temennya. Kalau temen-temennya nggak makan, dia nggak makan. Kalau temen-temennya belum makan, dia makan (maka) teman-temannya harus makan semuanya,” jelas Bos Ipung.
“Saya tentu ada hari ini di sini itu adalah salah satunya berkat jasa ibunya Maula yang selalu memberikan makan kepada saya. Saya selalu berdoa mudah-mudahan kemuliaan hati beliau yang telah meninggalkan kita semuanya itu bisa terus terpatri di hati Maula dan terus bisa menjadi nilai-nilai yang hidup di kehidupan Maula,” katanya.
Om Zein juga menjadi salah saksi hidup Sri Mulyawati. Dia mengatakan, sudah terlalu banyak suka dan duka yang dia lewati bersama Kang Dedi, Bos Ipung, dan ibunya Maula. Om Zein mengaku ta sanggup menyebutkan nama Sri Mulyawati.
“Kenapa saya tak bisa menyebutkan nama ibu Maula? Karena saya nggak kuat. Atas semua jasa dan kebaikan ibu Maula terhadap kita semua,” kata Kang Dedi.
Bahkan, Om Zein bercerita bahwa Sri Mulyawati sampai rela mengorbankan uang SPP maupun bekal hidupnya untuk memberi makan para kader HMI yang tinggal di sekretariat HMI Cabang Purwakarta.
“Dia rela mengorbankan uang SPP-nya, bekal hidupnya, untuk kita semua pada saat itu. Sehingga mudah-mudahan, kita doakan semua, ibunya Maula mendapatkan surganya Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” jelas Om Zein.
Om Zein juga mengatakan, dia menjadi saksi bahwa ibunya Maula, Sri Mulyawati orang baik.
“Mohon maaf A Maula, kadang saya tidak bisa berlama-lama menatap A Maula. Karena terbayang kebaikan ibu A Maula,” terangnya.