Sabtu, 16/11/2024 - 09:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sosok Wanita Indonesia yang Sempat Jadi Ibu Negara China, Ternyata dari Semarang

BANDA ACEH – Seorang wanita yang berasal dari Indonesia sempat mencatatkan diri sebagai orang nomor satu di China. Bagaimana tidak, wanita tersebut sempat menjadi seorang Ibu Negara di Negeri Tirai Bambu tersebut. Ia adalah Oei Hui Lan yang lahir di Semarang, 21 Desember 1889. Ia diketahui lahir dari pasangan bangsawan yang bernama Oei Tiong Ham dan Goei Bing Nio. Kedua orang tua Oei Hui Lan tercatat memiliki harta mencapai 200 juta gulden atau Rp44 triliun. Ia juga terlahir dengan paras yang cantik dan makan dengan sendok emas. 

Oei Hui Lan diketahui tinggal di sebuah rumah mewah dengan luas 80 hektar di Semarang. Pada saat merayakan ulang tahunnya, sang ayah kerap mengadakan sebuah pesta besar-besaran yang mengundang para bangsawan lainnya. 

“Ayah menginginkan pesta ulang tahun saya menjadi sangat istimewa. Berapa pun biayanya, tidak masalah baginya,” kenang Oei Hui Lan dalam memoarnya, dikutip Kamis, 15 Februari 2024.

Bukan hanya itu, memiliki kekayaan yang tidak habis tujuh turunan, Oei Hui Lan juga bisa leluasa bepergian ke luar negeri. Tak heran, Oei Hui Lan kemudian memiliki kenalan dan keluarga yang berasal dari Kerajaan Inggris serta politisi China bernama Wellington Koo. 

Meski pada saat itu keduanya sudah sama-sama berstatus sebagai janda dan duda, Oei Hui Lan dan Wellington Koo menikah pada 1921 silam. Wellington Koo saat itu berstatus sebagai salah satu orang terpenting di pemerintahan China. 

Setahun setelah menikah, pria itu naik menjadi Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan China. Kemudian, pada 1926 Oei Hui Lan menjadi Ibu Negara lantaran Wellington Koo menjadi pelaksana tugas Presiden Republik China karena Presiden China Sun Yat Sen wafat. 

Ia menjadi Ibu Negara China selama satu tahun sebelum Wellington Koo berhenti menduduki jabatan tertinggi tersebut pada 1927. Setelah itu, Oei Hui Lan bersama sang suami tinggal berpindah-pindah mulai dari Shanghai, Paris, sampai London. 

Namun sayang, pernikahan tersebut tidak bisa bertahan lama sampai akhir hayat keduanya. Sebab, pada 1958 silam Oei Hui Lan dan Wellington Koo memilih untuk berpisah. Oei Hui Lan kemudian memilih menetap di New York sampai akhir hayatnya pada 1992. 


Reaksi & Komentar

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَن نَّصْبِرَ عَلَىٰ طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ مِن بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ ۚ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُم مَّا سَأَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُوا يَعْتَدُونَ البقرة [61] Listen
And [recall] when you said, "O Moses, we can never endure one [kind of] food. So call upon your Lord to bring forth for us from the earth its green herbs and its cucumbers and its garlic and its lentils and its onions." [Moses] said, "Would you exchange what is better for what is less? Go into [any] settlement and indeed, you will have what you have asked." And they were covered with humiliation and poverty and returned with anger from Allah [upon them]. That was because they [repeatedly] disbelieved in the signs of Allah and killed the prophets without right. That was because they disobeyed and were [habitually] transgressing. Al-Baqarah ( The Cow ) [61] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi