BANDA ACEH – Sudiro (60) terlihat duduk di lantai persis depan unit hunian yang akan ia dan keluarga tempati di Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kakek lima anak itu mengaku tak sabar ingin menempati rumah barunya yang telah lama ia idam-idamkan.
Kepada Warta Kota Sudiro, menceritakan kondisi Kampung Bayam dulu dan kini yang sudah berubah drastis.
Menurut pria yang bekerja sebagai tukang kebun itu, Kampung Bayam dahulu hanya kawasan kumuh dengan bangunan semipermanen berupa gubuk bedeng.
“Dulu kumuh, ada yang di atas kali. Bangunannya pakai triplek sederhana, istilahnya kita dapat dari pungutan dari buangan,” kata Sudiro di lokasi, Rabu (12/10/2022) malam.
Namun, kondisi tersebut berubah setelah dibangun Kampung Susun Bayam persis di samping Jakarta International Stadium atau JIS itu.
Sudiro pun mengaku sangat bersyukur atas hunian baru yang ia terima dan akan menempatinya bersama istri dan lima anaknya.
“Saya sangat bersyukur, sampe merinding dapet tempat seperti ini,” ungkapnya penuh rasa haru.
Saat ditanya mengenai sistem sewa atau kepemilikan unit Kampung Susun Bayam, Sudiro mengaku belum mengetahui kepastiannya.
“Kalau sistemnya kurang tahu itu gimana biaya per bulannya, karena nggak mungkin gratis begitu saja,” ujarnya.
Namun, Sudiro memohon agar pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan harga sewa seringan-ringannya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Kampung Susun Bayam yang berada di area Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (12/10/2022).
Di hadapan warga, Anies menyebut pembangunan Kampung Susun Bayam tuntas dengan memikirkan keadilan warga yang telah lama tinggal di area JIS.
Sejumlah bangunan liar berupa kafe hingga tempat prostitusi dibongkar petugas di RW 08 Kampung Bayam, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (24/8/2021). |
“Ketika JIS ini dibangun, di sampingnya ada kampung yang pada waktu itu pun sudah direncanakan bahwa warga yang tinggal disini harus menjadi bagian dari kemajuan JIS,” kata Anies di lokasi.
Menurut Anies, keberadaan JIS tidak semerta menyingkirkan penduduk Kampung Bayam yang telah lama tinggal di area tersebut.
Tak hanya memberikan tempat tinggal, Anies juga menjanjikan penghuni Kampung Susun Bayam dapat meneruskan profesinya masing-masing.
“Dan waktu itu dijanjikan bahwa nanti ketika dibangun, mereka yang berprofesi di bidang pertanian, akan bisa meneruskan profesinya,” ungkapnya.
Di lokasi yang sama, Direksi PT Jakarta Propertindo (JakPro) M Taufiqurrachman menjelaskan proses pembangunan Kampung Susun Bayam membutuhkan waktu empat bulan 20 hari.
Menurut Taufiq, pembangunan Kampung Susun Bayam dimulai pada 7 Mei 2022 hingga 27 September 2022 dengan melibatkan 705 pekerja.
“Bangunan ini didirikan di atas area seluas 17.354 meter persegi, dibangun 3 Tower, 4 lantai dengan fasilitas hunian warga dengan tempat untuk warga berakar bertumbuh dan berkembang bersama,” ungkapnya.
“Sebanyak 138 unit pembelian, termasuk 3 unit untuk warga lansia dan disabilitas di lantai dasar yang memiliki luas 36 meter persegi dengan lewat ruangan meliputi 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, ruang keluarga, balkon dan ruang cuci pakaian,” sambungnya.
Taufiq menjelaskan, Kampung Susun Bayam mengusung konsep Mezzanine atau hunian bertumbuh dengan dua lantai fungsional yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
“Kampung susun bayam ini, sudah memiliki fasilitas pendukung seperti lahan siap tanam seluas 1.914 Meter persegi, unit usaha warga, koperasi dan gudang, mushola dengan area wudhu, area bermain dan lapangan bola ini, Aula serbaguna, toilet umum, ruang pemula setaraan jenazah, klinik serta jalur rank multifungsi dapat digunakan oleh lansia ataupun difabel,” pungkasnya.