Selasa, 19/11/2024 - 06:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Suka Flexing Padahal Penerima KIPK, Mahasiswa Undip Ini Kena Mental Dirujak Netizen hingga Mengundurkan Diri

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Belakangan ini muncul fenomena netizen yang mengorek mahasiswa-mahasiswa penerima beasiswa kurang mampu KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah) namun sering memamerkan kekayaan atau flexing. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal tersebut bermula saat mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) yang diduga melakukan flexing. Padahal dirinya diketahui merupakan penerima beasiswa KIPK. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sosok Cantika Mutiara Johani sontak menjadi sorotan setelah dispill netizem tentang tingkahnya yang kerap flexing di media sosial. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Netizen menyebut mahasiswi tersebut tidak layak mendapatkan bantuan biaya kuliah dari pemerintah karena dianggap sudah bisa membiayai diri sendiri. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Apalagi Cantika juga diketahui menjadi sosok influencer yang sudah memiliki penghasilan sendiri. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Tak hanya itu, mahasiswi Undip itu juga diketahui sudah memiliki brand fashion sendiri, yang artinya sudah memiliki penghasilan tetap. 

Berita Lainnya:
Kejagung Diminta Jelaskan Gamblang soal Kasus Tom Lembong
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Tak berselang lama namanya viral, Cantika pun langsung memberikan klarifikasi di akun Twitternya @digidegu. “Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan saya mengenai beasiswa KIP-Kuliah.” 

“Terima kasih atas teguran yang diberikan, saya mengaku salah dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi” tulisnya dikutip Jumat (3/5/2024). 

Dalam unggahannya itu, ia juga tampak melampirkan surat pengunduran dirinya sebagai mahasiswi penerima KIPK. 

Sebelum mengundurkan diri, ia juga sempat melakukan pembelaan di akun Twitternya. “Aku gk tahu siapa ini sendernya. 

Tapi aku ini beneran kerja buat cari uang lunasin utang orang tua aku, even aku aja biayain hidup aku sendiri dan duitnya aku kasihin sama orang tua aku semua. Mohon kebijakannya ya kak. Thank u. Kalau kakak sebel sama aku boleh DM,” tulisnya. 

Berita Lainnya:
Viral Video Natalius Pigai Kabur Waktu Ditanya Wartawan, Bungkam Soal Anggaran Rp 20 Triliun

Atas tindakannya itu, pemilik akun Instagram @cantikamje itu dirujak oleh netizen. “Mahasiswa kipk mana yg gincu nya dior,” tulis netizen. “Wkwk dgn keadaan gue yg skrg mau marah bgt rasanya liat ginian. 

Kuliah+kos+anak rantau full biaya sendiri, ambil kelas karyawan biar bisa sambil kerja. 

kerja 12jam tiap hari dengan gaji setengah umr tapi tetep bisa byr kuliah sendiri+kos+makan dgn biaya ibukota ini,” tulis lainnya. 

“Berarti kipk tuh gak ada proses screening yaa? Apa bisa dimanipulasi kaya tempat tinggal dll biar bisa di acc,” tulis netizen. “Emg kebanyakan org yg ngutang tuh gaya hidup nya tinggi wkwkw miskin byk gaya,” tulis netizen lain. 

“Ini perlu diaudit sih penerima kipk masa pada salah sasaran gitu. Apakah ada permainan juga disana?” tulis lainnya


Reaksi & Komentar

وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ آيَةٍ مَّا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَا أَنتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا بَعْضُهُم بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم مِّن بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ إِنَّكَ إِذًا لَّمِنَ الظَّالِمِينَ البقرة [145] Listen
And if you brought to those who were given the Scripture every sign, they would not follow your qiblah. Nor will you be a follower of their qiblah. Nor would they be followers of one another's qiblah. So if you were to follow their desires after what has come to you of knowledge, indeed, you would then be among the wrongdoers. Al-Baqarah ( The Cow ) [145] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi