Jumat, 15/11/2024 - 13:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sukolilo Jadi Kampung Bandit Penadah Mobil Bodong, Netizen Heran Polisi Diam-diam Saja

BANDA ACEH  – Kecamatan Sukolilo mendadak trending dan jadi buah bibir masyarakat terutama di dunia maya. Hal ini menyusul nasib nahas menimpa pemilik rental mobil asal Jakarta, yang harus meregang nyawa saat hendak mengambil mobil yang dirental orang di Desa Sumbersoko, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng). 

Dilansir dari Radar Solo (grup JawaPos), pemilik rental mobil tersebut berinisial BH, 52, tewas setelah dihajar massa lantaran dikira maling alias pencuri mobil. Potongan video dari kejadian tersebut kemudian tersebar di media sosial dan grup WhatsApp, hingga menjadi viral. 

Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin mengatakan, kejadian itu bermula saat empat orang pemilik rental mobil, yakni BH, 52, warga Jakarta; SH, 38, warga Jakarta; KB, 50, warga Tegal; dan S, 30, warga Jakarta Timur pergi ke Pati.

Mereka ke Pati dengan maksud untuk mengambil mobil rental milik BH yang disewa seseorang. Mereka mendeteksi mobil rental itu berada di wilayah Sukolilo, Pati.

“Para korban berangkat dari Jakarta ke Pati karena diajak korban BH untuk mengambil rentalan. Menurut mereka, posisi GPS berada di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo,” kata Alfan, Jumat (7/6).

Benar saja, sampai lokasi tersebut mereka menemukan mobil rental yeng tengah dicari. Mereka pun bermaksud membawa pulang mobil itu, dengan menggunakan kunci cadangan yang dibawa. 

Namun, saat pemilik rental mobil itu tengah berusaha membawa mobilnya, ada warga yang melihat dan menduga mereka adalah komplotan pencuri. Warga pun langsung berteriak “maling” dengan menunjuk empat orang tersebut.

Nahas, pemilik rental mobil itu malah dikeroyok hingga babak belur. Satu diantaranya kemudian meregang nyawa. Hal ini kemudian menyita perhatian warganet hingga memunculkan trending ‘Sukolilo’ pada Sabtu (9/6) hingga Minggu (10/6) dini hari.

Atas kejadian tersebut, warganet kemudian ramai-ramai membongkar borok ‘Pati’ dan ‘Sukolilo’. Berdasarkan mayoritas curhatan warganet pengguna X (sebelumnya Twitter), Pati dan Kecamatan Sukolilo memang merupakan sarang bandit, khususnya kasus penggelapan mobil dan sindikat jual-beli mobil bodong.

“Daerah penadah paling terkenal tuh, dan heran polisi kayak lindungin mereka,” kata netizen di X dengan akun @gajahmleyot menanggapi viralnya video pengeroyokan tersebut.

Netizen lainnya, yang kemudian beberapa dari mereka merupakan pengusaha rental mobil juga menyatakan bahwa wilayah tersebut, Pati dan Sukolilo memang daerah zona hitam bagi para pemilik usaha rental mobil. Desa tersebut sudah terkenal dengan sindikat penggelapan mobil rental dan leasing mobil.

“Kampung penadah mobil rentalan. Biasanya ada oknum isilop juga yg main disana,” kata akun @WanPeluk.

Ratusan bahkan ribuan komentar warganet lainnya juga bernada sama. Kompak menyebut Pati dan Sukolilo sebagai sarang bandit. Sebab, berbagai kejahatan penggelapan mobil berdasarkan penuturan warganet dan pengalamannya, mayoritas selalu mengarah ke Pati.

Hal ini juga mendapat sorotan dari beberapa publik figur. Makanya, warganet banyak yang akhirnya speak up bahwa Pati dan Sukolilo merupakan tempat sindikat penadah dan jual-beli mobil bodong.


Reaksi & Komentar

وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَىٰ عَلَىٰ شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَىٰ لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَىٰ شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ ۗ كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ البقرة [113] Listen
The Jews say "The Christians have nothing [true] to stand on," and the Christians say, "The Jews have nothing to stand on," although they [both] recite the Scripture. Thus the polytheists speak the same as their words. But Allah will judge between them on the Day of Resurrection concerning that over which they used to differ. Al-Baqarah ( The Cow ) [113] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi