Jumat, 15/11/2024 - 15:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Suku Enggano Bengkulu Disebut-sebut Leluhur Mesir Kuno, Ada Kemiripan Bahasa

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Meskipun tidak ada petunjuk pasti mengenai letak geografis Nusantara dalam catatan-catatan Mesir kuno, penelitian menunjukkan bahwa ekspedisi dagang ke Nusantara berangkat dari Laut Merah menuju ke arah Timur, melayari Samudra Hindia.Flora, fauna, dan komoditas perdagangan dari Nusantara, termasuk kemenyan, kayu Eboni, gading, kayu manis, dan senjata, digambarkan dalam catatan-catatan Mesir kuno.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Dengan banyaknya bukti yang menguatkan, dapat disimpulkan bahwa tanah asal bangsa Mesir adalah di Sumatera, tepatnya di Bengkulu, dan kemungkinan besar di Pulau Enggano.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Ratu Hatshepsut, seorang wanita yang memerintah Mesir kuno, adalah Firaun wanita dengan masa pemerintahan terpanjang dalam sejarah.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Selama 20 tahun pada abad ke-15 sebelum Masehi, ia berhasil memerintah Mesir.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Namun, selain keberhasilannya dalam memerintah, Hatshepsut juga membuka hubungan antara Mesir kuno dan Nusantara.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Relief dan catatan di dinding kuil yang dibangunnya mengindikasikan bahwa leluhur Mesir berasal dari tanah Nusantara, sebuah fakta sejarah yang belum pernah terungkap sebelumnya.

Berita Lainnya:
WNI di Hong Kong Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Kemlu RI: Tersangka Sudah Ditangkap
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Bagaimana hubungan Mesir kuno dengan tanah Nusantara?

Apa bukti yang menegaskan bahwa Nusantara adalah tanah leluhur bangsa Mesir kuno?

Tanah para dewa, sebuah sejarah peradaban Mesir Kuno, tercatat sebagai salah satu yang tertua di dunia.

Peradaban ini telah memiliki kebudayaan maju, bahkan sebelum peradaban Yunani dan Romawi.

Dikenal sebagai salah satu peradaban awal yang mengenal tulis-menulis, catatan sejarah dari bangsa Mesir kuno tergolong lengkap, termasuk keberadaan wilayah di luar Mesir kuno yang sangat penting bagi mereka.

Tanah Nusantara, disebut sebagai “Tanah Para Dewa”, memiliki arti penting bagi masyarakat Mesir kuno sebagai tanah leluhur dan sebagai tujuan perdagangan utama.

Ekspedisi perdagangan reguler Mesir ke Nusantara dilakukan oleh berbagai penguasa Mesir dari dinasti yang berbeda.

Mengengenai petunjuk pasti, tidak ada yang menyebutkan letak giografis nusantara dalam catatan -catatan mesir kuno.

NAmun penelitian menunjukan ekspedisi dagang bangsa mesir kuno adalah ke Nusantara, berangkat dari Laut Merah menuju ke arah Timur, melayari Samudra Hindia.

Berita Lainnya:
Akdemisi dan Guru Besar Singkap Tabir Gelap Sesat Hukum Kasus Mardani H Maming

Flora, fauna, dan komoditas perdagangan dari Nusantara, termasuk kemenyan, kayu Eboni, gading, kayu manis, dan senjata, digambarkan dalam catatan-catatan Mesir kuno.

Ratu Hatshepsut, sebagai putri dari Firaun Thutmose I, membangun kompleks kuil dan makam Deir el-Bahari, yang merupakan salah satu kuil paling indah di Mesir.

Relief-relief di kuil tersebut mengilustrasikan hubungan antara Mesir kuno dan Nusantara.

Bangunan-bangunan di Nusantara mirip dengan rumah tradisional suku Enggano di Bengkulu, khususnya Pulau Enggano.

Selain itu, beberapa kosakata Mesir kuno mirip dengan bahasa Sukure Rejang di Bengkulu.

Dengan banyaknya bukti yang menguatkan, dapat disimpulkan bahwa tanah asal bangsa Mesir adalah di Sumatera, tepatnya di Bengkulu, dan kemungkinan besar di Pulau Enggano.

Fakta bahwa leluhur bangsa Mesir disebutkan berasal dari Atlantis juga memperkuat hipotesis bahwa

Atlantis adalah wilayah yang sama dengan Nusantara, mengingat bahwa Sumatera dulunya merupakan bagian dari wilayah Sundaland.


Reaksi & Komentar

وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَل لَّعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلًا مَّا يُؤْمِنُونَ البقرة [88] Listen
And they said, "Our hearts are wrapped." But, [in fact], Allah has cursed them for their disbelief, so little is it that they believe. Al-Baqarah ( The Cow ) [88] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi