Prabowo-ganjar-anies-kolase-idfsdo32.jpg” width=”640″/>BANDA ACEH – Dua provinsi di Indonesia yang memiliki pemilih paling banyak di Pilpres 2024 kini jadi rebutan pasangan capres-cawapres.
Dua provinsi itu adalah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Jawa Tengah
Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai “kandang banteng” basis pemilih PDIP dan calon presiden dari PDIP.
Pada Pemilu Legislatif 2019, PDIP mengantongi 128 kursi DPR RI dari 34 provinsi di tanah air.
Dari jumlah tersebut, 26 diantaranya disumbangkan oleh Jawa Tengah.
Adapun total kursi di seluruh daerah pemilihan (dapil) Jateng berjumlah 77.
Pada Pilpres 2019 Jawa Tengah berkontribusi 16.825.511 suara untuk pasangan Joko WIdodo-Ma’ruf Amin yang diusung PDIP.
Saat itu, Jokowi-Ma’ruf meraup 85.607.362 suara secara nasional dan berhasil keluar sebagai pemenang.
Pada Pilpres 2014, Jateng juga menjadi penyumbang suara terbesar bagi pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yakni 12.959.540 suara.
Jokowi-JK pun berhasil melenggang ke kursi RI-1 dan RI-2 berbekal 70.997.833 suara nasional.
Pada Pemilu 2024 ini, jumlah pemilih atau DPT di Jawa Tengah tidak main-main mencapai total 28.289.413 pemilih, kedua terbesar setelah Jawa Barat.
Jawa Timur
Sementara Jawa Timur adalah wilayah yang didominasi basis pemilih Nahdliyin.
Nahdliyin merupakan sebutan bagi pengikut Nahdlatul Ulama (NU) yang dikenal sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia.
Berkaca dari Pilpres sebelumnya, perolehan suara di Jawa Timur merupakan kunci memenangkan Pilpres.
Di Pilpres 2019 lalu, Jokowi-Ma’ruf Amin mengalahkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 7,7 juta suara.
Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin berhasil meraup 16.231.668 suara atau 65,7 persen.
Sedangkan paslon Prabowo-Sandi hanya mendapat 8.441.247 dengan persentase 34,3 persen.
Total pemilih di Jawa Timur pada Pilpres 2014 ini mencapai 31.402.838 pemilih atau sekitar 14 persen dari suara nasional, ketiga terbesar setelah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
SURVEI CAPRES DI KANDANG BANTENG (JAWA TENGAH)
Hasil survei nasional Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo–Mahfud MD bersaing ketat dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam perolehan suara di Jawa Tengah (Jateng).
Jateng memiliki sepuluh daerah pemilihan (dapil) namun hasil survei memperlihatkan perolehan suara Ganjar-Mahfud mulai goyang alias tidak lagi mendominasi di wilayah itu.
Ganjar-Mahfud Unggul di 4 Dapil Jateng
Analisis Litbang Kompas menyebut pasangan Ganjar-Mahfud unggul di dapil Jawa Tengah III, Jawa Tengah IV, Jawa Tengah V, dan Jawa Tengah X, atau di wilayah Jawa Tengah bagian timur.
Dari keempat dapil tersebut, dominasi Ganjar-Mahfud paling kentara di dapil Jawa Tengah X yang meliputi Batang, Pekalongan, Pemalang, dan Kota Pekalongan.
Menurut survei tersebut, 53,2 persen responden di dapil Jawa Tengah X memilih Ganjar-Mahfud, 27,5 persen mendukung Prabowo-Gibran, dan 4,3 persen Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Ganjar-Mahfud dinilai dapat menjaga soliditas suara di dapil Jawa Tengah V yang mencakup Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Kota Surakarta.
Padahal cawapres nomor urut 2, Gibran, masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Di dapil V, Ganjar-Mahfud meraih persentase dukungan sebanyak 38,6 persen sedangkan responden yang memilih Prabowo-Gibran 24,1 persen.
Di Dapil Jateng IV yang mencakup wilayah Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen, Ganjar-Mahfud meraih 46,5 persen suara responden pemilih.
Sedangkan di Dapil Jawa Tengah III yang mencakup Grobogan, Blora, Rembang, dan Pati, tingkat keterpilihan Ganjar-Mahfud berada di angka 31,3 persen.
Sementara Prabowo-Gibran meraih angka 25,9 persen di Dapil Jateng III, dan di Dapil IV sebanyak 10,6 persen.
Prabowo-Gibran Unggul di 6 Dapil Jateng
Hasil survei tersebut juga mencatat pasangan Prabowo-Gibran menguasai dapil Jawa Tengah I, II, VI, VII, VIII dan IX, atau Jateng bagian barat hingga tengah.
Berdasarkan hasil survei tersebut, dominasi pasangan Prabowo-Gibran terlihat paling mencolok di dapil Jawa Tengah IX yang meliputi Tegal, Brebes, dan Kota Tegal yakni 53,2 persen.
Sementara responden pemilih Ganjar-Mahfud tercatat sebanyak 28 persen dan pasangan Anies-Muhaimin sebesar 7,4 persen.
Persaingan ketat meraih suara diprediksi bakal terjadi di Dapil Jawa Tengah VII, yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen, serta dapil Jawa Tengah VI yang meliputi Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, dan Magelang.
Di Dapil Jateng VII, hasil survei mencatat Prabowo-Gibran meraih 17,2 persen suara, Ganjar-Mahfud 16,0 persen, dan Anies-Muhaimin 9,9 persen. Sementara 56,9 persen responden mengaku belum menentukan pilihan.
Di Dapil Jateng VI, Prabowo-Gibran meraih 27,2 persen, Ganjar-Mahfud 25,5 persen, Anies-Muhaimin 5,3 persen. Sedangkan belum menentukan pilihan sebanyak 42,0 persen.
Secara total, hasil survei merekam 34,5 persen responden di Jawa Tengah belum menentukan pilihan, 31,6 persen mendukung Ganjar-Mahfud, 29,6 persen memilih Prabowo-Gibran, dan 4,3 persen mendukung Anies-Muhaimin.
Suara Jokowi di Pilpres 2019 Lalu Terbagi
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas Desember 2023, diketahui suara dari para pemilih Jokowi di Jawa Tengah saat Pilpres 2019 terbagi ke pasangan Ganjar-Mahfud (39,9 persen) dan Prabowo-Gibran (28 persen).
Meski persaingan antara pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran cukup ketat di Jawa Tengah, hal lain yang cukup menonjol dari hasil survei Litbang Kompas tersebut ialah tingginya jumlah pemilih bimbang.
Di Dapil Jawa Tengah VII, jumlah undecided voters mencapai 56,9 persen, sedangkan di Dapil Jateng III, Jateng IV, Jateng VI, jumlahnya relatif lebih kecil, tapi rata-rata masih di atas 40 persen.
Dapil-dapil tersebut patut dipandang sebagai wilayah yang masih terbuka untuk direbut oleh ketiga pasangan capres-cawapres.
Mengutip pemberitaan Kompas.id, pasangan Anies-Muhaimin dinilai menyimpan potensi keterpilihan di Jawa Tengah.
PKB sebagai salah satu partai yang memiliki basis massa tradisional di wilayah ini juga bisa saja memberikan kejutan yang dapat mendongkrak tingkat keterpilihan pasangan Anies-Muhaimin pada hari pemungutan suara nanti.
Survei tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Tingkat kepercayaan pada survei tersebut sebesar 95 persen dengan margin of error di kisaran 2,65 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Litbang Kompas.
SURVEI CARPRES DI BASIS NU (JAWA TIMUR)
1. Survei Indikator Politik
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas Capres-Cawapres secara nasional yang dirilis Kamis (18/1/2024) lalu memperlihatkan elektabilitas Prabowo-Gibran unggul di Jawa Timur dengan persentase 48,2 persen.
Posisi kedua ditempati Ganjar-Mahfud dengan angka 24,5 persen.
Posisi ketiga Anies-Muhaimin dengan angka 21,7 persen.
Survei dilakukan pada 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024 secara tatap muka sebelum Debat ketiga Pilpres pada 7 Januari 2024.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah basis dalam survei sebanyak 1.220 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 13 Provinsi.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 4.560 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara MoE di wilayah oversample sebagai berikut: Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan masing-masing sample 400 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
2. Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Jumat (5/1/2024), elektabilitas paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran di jawa Timur unggul dari Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin.
Dari hasil survei LSI tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran di Jawa Timur sebesar 46,7 persen.
Disusul Ganjar-Mahfud di posisi kedua dengan elektabilitas 26,6 persen.
Posisi eketiga Anies-Muhaimin sebesar 16,2 persen.
Pemilih yang belum menentukan pilihan dan belum menjawab diketahui mencapai 10,4 persen.
Survei LSI dilakukan pada 16-28 Desember 2023 dengan jumlah responden sebanyak 8.800.
Survei memiliki margin of error di angka 1,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan menggunakan metode stratified random sampling