Pencuri nekat membobol altar di sebuah gereja Katolik di Kota New York, Amerika Serikat, dan mengambil tabernakel emas senilai USD 2 juta atau setara Rp 29,1 miliar. Selain mencuri tabernakel, pencuri itu juga disebut sempat melepaskan kepala sebuah patung malaikat yang ada di gereja tersebut.
Menurut pihak kepolisian, insiden tersebut terjadi di gereja Katolik Roma St Augustine antara Kamis (26/5) pukul 18.30 dan Sabtu (28/5) pukul 16.00. Gereja tersebut dikenal sebagai “Notre Dame” lingkungan Park Slope Brooklyn.
Pada saat kejadian, gereja tersebut tengah ditutup untuk konstruksi. Menurut imam gereja, rekaman kamera dari sistem keamanan gereja juga turut dicuri.
Sang pencuri disebut telah memotong selubung pelindung logam, diduga dengan gergaji spesialis, dan kabur dengan tabernakel yang berasal dari pembukaan gereja pada tahun 1890-an itu. Keuskupan Brooklyn menilai insiden tersebut sebagai “kejahatan yang tidak sopan karena tidak menghormati dan membenci”.
Sebagai informasi, tabernakel merupakan sebuah kotak di area altar untuk menyimpan hosti. Adapun tabernakel yang dicuri itu terbuat dari emas 18 karat dan dihiasi dengan permata.
Menurut pihak keuskupan, tabernakel tersebut tak tergantikan karena nilai sejarah dan artistiknya. Tabernakel itu dibangun pada tahun 1895 dan kemudian dipugar pada tahun 1952 serta 2000.
Relik emas tersebut juga digambarkan sebagai “karya dan salah satu tabernakel paling mahal di negara ini, dijaga oleh sistem keamanannya sendiri”. Adapun sistem keamanan yang dimaksud meliputi “brankas anti pencuri yang dioperasikan secara elektronik” dan pelat baja setebal satu inci yang “benar-benar menutup tabernakel” .
Sementara itu, patung-patung malaikat yang mengapit tabernakel tersebut “dipenggal” dan dihancurkan. Sebuah brankas di sakristi, tempat para imam bersiap untuk misa, juga dibuka tetapi tidak ada apa-apa di dalamnya.
“Mengetahui bahwa seorang pencuri memasuki ruang paling suci dari Gereja kita yang indah dan bersusah payah untuk memotong sistem keamanan adalah tindakan tidak hormat yang keji,” ujar imam gereja St Augutine, Frank Tumino.