Senin, 18/11/2024 - 14:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tak Lagi Jadi Anak Buah Jokowi, Mahfud MD: Lebih Plong, Saya Leluasa Bergerak

image_pdfimage_print

“Itu biasa dalam politik, karena kepala kita itu 270 juta kepala (penduduk Indonesia). Boleh berpendapat berbeda-beda. Tapi, saya sudah menyatakan, saya memilih berhenti sekarang. Ini momentum yang harus saya ambil sekarang,” lanjut dia dia.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Mahfud menjelaskan telah mempertimbangkan untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju setelah menjadi kandidat dalam Pilpres.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Pertimbangannya, kata dia, di antaranya adalah ia tidak mungkin menentang kebijakan Presiden Jokowi atau menentang calon yang didukung Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Maka dulu, memang kami bicarakan ketika pertama ‘saya harus mundur, itu titik’ Kenapa? Kan tidak mungkin saya againts kebijakan atau against calon yang didukung Pak Jokowi lalu saya masih terus, kan nggak bagus. Gitu. Sehingga saya harus mundur,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Cuma kapan mundurnya, pada waktu itu kesimpulan nunggu dulu, menunggu waktu momentum. Kapan momentumnya? Yang tepat itu sesudah pemungutan suara. Karena sesudah itu, pemerintahan kan berlangsung, dan saya merasa nggak layak kalau masih terus di situ. Kalau sesudah pemungutan suara itu kan masih lama,” ujar dia.

Berita Lainnya:
Prabowo Tancap Gas Kerja usai Dilantik jadi Presiden, Terima 9 Petinggi Negara Sahabat di Istana
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sebelumnya, Mahfud MD bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Kamis (1/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti pengunduran diri Mahfud sebagai Menkopolhukam.

3 Point yang Disampaikan Mahfud MD ke Presiden Jokowi

Sebelumnya, dalam konferensi pers usai bertemu dengan Presiden Jokowi, Mahfud mengatakan ada tiga hal yang disampaikannya kepada orang nomor satu di Indonesia itu.

“Intinya saya mengajukan permohonan untuk berhenti dan isi surat itu singkat hanya berisi tiga hal,” jelas Mahfud di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

Pertama, Mahfud berterima kasih kepada Jokowi karena pada tahun 2019 dirinya diangkat sebagai Menko Polhukam dengan penuh penghormatan.

Oleh sebab itu, kini dia juga secara hormat, mengajukan surat pengunduran diri dari Menko Polhukam kepada mantan Wali Kota Solo itu.

“Pertama, saya menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo yang pada tanggal 23 Oktober 2019 mengangkat saya, melantik saya sebagai Menko Polhukam,” jelasnya.

Berita Lainnya:
Sering Main Judi Online, Guru Agama di Alor Dibakar oleh Istri, Ini Kronologinya

Kemudian, isi kedua surat tersebut ialah substansi dari apa yang ingin disampaikannya, yaitu permohonan berhenti dari Kabinet Indonesia Maju.

Sementara yang ketiga, dia meminta maaf apabila ada pekerjaan-pekerjaan yang kurang dilaksanakannya dengan baik selama menjabat sebagai Menko Polhukam.

“Substansi dari surat itu ialah permohonan berhenti. Lalu yang ketiga saya mohon maaf kepada beliau kalau ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik,” terangnya.

Lebih lanjut, menurutnya, dia dan Presiden Jokowi berbicara dari hati ke hati dalam pertemuan tersebut.

Membicarakan masa lalu ketika mereka sama-sama bekerja di kabinet, bahkan Jokowi sempat mengatakan bahwa Mahfud adalah Menko Polhukam terlama di era pemerintahannya.

“Kita bicara dari hati ke hati, dan penuh kekeluargaan dan sama-sama tersenyum tidak ada ketegangan apa pun.”

“Kita tersenyum, bergembira, bercerita masa lalu, ketika kita mulai bekerja, bahkan Pak Presiden mengatakan Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama dalam sepanjang pemerintahan Pak Jokowi,” ungkapnya

1 2

Reaksi & Komentar

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَن جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ البقرة [275] Listen
Those who consume interest cannot stand [on the Day of Resurrection] except as one stands who is being beaten by Satan into insanity. That is because they say, "Trade is [just] like interest." But Allah has permitted trade and has forbidden interest. So whoever has received an admonition from his Lord and desists may have what is past, and his affair rests with Allah. But whoever returns to [dealing in interest or usury] - those are the companions of the Fire; they will abide eternally therein. Al-Baqarah ( The Cow ) [275] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi