Jumat, 15/11/2024 - 19:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tak Punya Kapasitas Kritik Pertahanan, TKN sebut Anies Jago Pidato

BANDA ACEH -Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto masih kerap mengungkit nilai 11 dari 100 yang diberikan Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan. Padahal Debat ketiga, saat Anies menyampaikan hal itu sudah berlalu cukup lama.

 

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan, sikap Prabowo ini bukan semata karena masih sakit hati kepada Anies. Melainkan Anies tidak layak memberikan penilaian seperti itu.

 

“Bukan masalah dalam nggak dalam (lukanya). Menurut saya karena memang tidak ada kapasitas orang yang berhak kasih nilai tapi kasih nilai,” kata Nusron kepada wartawan, Rabu (31/1).

 

 

Nusron menjelaskan, Anies tidak punya kapasitas tentang pertahanan negara. Oleh karena itu, penilaian tersebut tidak lagi objektif.

 

“Orang guru bahasa Indonesia menilai tentang pelajaran kimia atau fisika ya nggak paham tentang apa yang dinilai. Sama halnya bukan wartawan, bukan ahli jurnalistik suruh menilai kualitas tulisan ya nggak paham juga,” kata Nusron.

 

“Kalau ada lomba pidato pak Anies suruh jadi juri, suruh menilai mungkin dia pas kasih nilai karena dia ahli pidato. Tapi kalau suruh menilai kinerja orang pertahanan suruh kasih nilai dia kapasitasnya apa kasih nilai begitu?” imbuhnya.

 

 

Atas dasar itu, TKN menilai Anies seharusnya tidak melakukan cara itu. Sebab, memberikan penilaian harus sesuai dengan kapasitasnya.

 

“Jangan-jangan itu baris berbaris tentara saja sama konsep pegang senjata aja belom pernah (tahu) apalagi tahu senjata yang baik mana, yang tidak mana, karena memang bukan bidangnya,” ungkapnya. 

 

Lebih lanjut, Nusron meminta rakyat berhati-hati memilih pemimpin.  “Penilaiannya sembarangan ya artinya. Kalau jadi pemimpin ini berbahaya. Jangan-jangan dia menilai orang, menilai petani ya kan, produktivitas petani karena dia nggak tahu asal kasih nilai ke petani. Nah nanti petaninya tidak suka kan repot. Kasih penilaian bukan suka tidak suka,” pungkas Nusron.


Reaksi & Komentar

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ البقرة [197] Listen
Hajj is [during] well-known months, so whoever has made Hajj obligatory upon himself therein [by entering the state of ihram], there is [to be for him] no sexual relations and no disobedience and no disputing during Hajj. And whatever good you do - Allah knows it. And take provisions, but indeed, the best provision is fear of Allah. And fear Me, O you of understanding. Al-Baqarah ( The Cow ) [197] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi