Sabtu, 16/11/2024 - 06:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tanggapi Megawati, Nusron: Yang Menerapkan Perilaku Orba Siapa?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Sekretaris Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menanggapi tuduhan perilaku ala Orde Baru yang diucapkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut Nusron, pihak yang memiliki instrumen yang memungkinkan melakukan hal itu justru partai yang berkuasa saat ini, yang memiliki kursi terbanyak di DPR, dan menteri terbanyak di kabinet, termasuk perangkat pemerintahan yang terafiliasi partai tertentu dan mengusung calon lain.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Pihak yang punya instrumen itu partai yang punya banyak menteri yang portofolionya digunakan untuk mendukung pasangan tertentu. Jangan karena Pak Jokowi tidak mau dijadikan alat dan petugas partai, kemudian menuduh ada perilaku Orba dan lain sebagainya,” kata Nusron, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (28/11).

Berita Lainnya:
Saat Supriyani Cium Anaknya Usai Sidang Pleidoi, Murid Beri Dukungan Minta Hakim Bebaskan Sang Guru
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Dia juga menjelaskan, sistem seperti Orde Baru hanya terjadi bila ada pembungkaman suara-suara tokoh masyarakat, dan adanya tuduhan seperti yang Megawati utarakan itu tidak mungkin ada.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Kalau seperti itu pasti sudah ditangkap. Tapi hari ini kebebasan berbicara diberi hak dan keleluasaan, itu menandakan pemerintahan Pak Jokowi sangat demokratis. Bahkan Pak Jokowi dihina juga tidak ada yang dipenjarakan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Ditambahkan juga, perilaku Orba mungkin terjadi bila instrumen negara dipakai untuk menakuti rakyat atau pihak lainnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Misalnya, intelijen negara dipakai menakuti bahkan membuat pakta integritas Pj-Pj bupati atau walikota, agar memenangkan Paslon tertentu. Kedua, sistem Orba bisa terjadi manakala pendamping desa, petugas-petugas PKH dan Kemensos, digunakan untuk menakuti kelompok penerima manfaat sosial, seakan-akan program itu akan dihentikan kalau tidak dukung pasangan tertentu. Hanya kebetulan menterinya dari partai yang bersangkutan,” rincinya.

Berita Lainnya:
Cak Imin Ngaku Ikut Sedih Dengar Kasus Tom Lembong: Semoga Sabar dan Kuat

Nusron juga menyebut, ada pula fenomena para pendamping desa menakuti pemerintah desa dan kemudian mengarahkan mereka agar memilih pasangan tertentu. Selain itu, pendamping Pekerja Migran Indonesia juga melakukan hal serupa.

“Jadi, sebenarnya yang menerapkan Orba itu siapa? Menterinya siapa? Dari partai mana?” pungkas Nusron.


Reaksi & Komentar

رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ البقرة [129] Listen
Our Lord, and send among them a messenger from themselves who will recite to them Your verses and teach them the Book and wisdom and purify them. Indeed, You are the Exalted in Might, the Wise." Al-Baqarah ( The Cow ) [129] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi