Senin, 18/11/2024 - 00:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tanpa APBN, Masjid di Bekasi Rutin Bagikan Makan Siang Gratis untuk Pengemudi Ojol

BANDA ACEH – Ketika pemerintahan Presiden Jokowi disibukkan penyiapan anggaran dari APBN untuk mewujudkan janji pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran membagikan makan siang gratis, program ini sudah dijalankan sebuah masjid di Kota Bekasi.Pembagian makan siang gratis ini dilakukan di Masjid Al Iman di Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi sejak enam bulan lalu. Seperti terlihat pada Selasa, 27 Februari 2024, sejumlah orang mengambil nasi dalam sterofoam putih itu.

Menurut Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al Iman, Budi Setyono, makan siang gratis ini disediakan setiap hari mulai Senin sampai Jumat sebanyak 50 porsi. “Dibagikannya setelah salat Duhur,” katanya.

Semula, nasi bungkus ini disediakan untuk pengemudi ojek online. Namun perkembangannya, siapa saja bisa mengambilnya.

Menurut Budi, uang untuk makan siang ini berasal dari seorang donatur. Namun pada hari Jumat, biasanya masjid menyediakan makan siang gratis dalam jumlah lebih banyak, sekitar 200-300 porsi, yang dibagikan setelah Salat Jumat. Dana pengadaannya berasal dari donatur dan masjid.

Seorang driver ojol, Nasrullah, 44 tahun, mengaku baru sekali mengambil makan siang gratis di Masjid Al-Iman. “Dulu pernah diberitahu seorang penumpang, kalau di sini ada makan siang gratis setelah Salat Duhur. Tapi baru sekali ini punya kesempatan mengambill,” katanya, Selasa.

Menurut dia, penyediaan makanan ini cukup membantu. “Ini menanusiakan manusia,” katanya.

Berbeda dengan program Prabowo, makan siang gratis ini tidak untuk anak-anak tapi orang dewasa. Tujuannya juga bukan untuk melawan stunting, tapi hanya untuk berbagi dan meringankan beban pengemudi ojek online.

Menurut Budi Setyono, program sosial Masjid lainnya adalah Beras Barokah untuk membantu warga tidak mampu di sekitar masjid. Uang pembelian beras 5 kg yang dibagikan kepada 50 orang ini, berasal dari sumbangan jamaah.


Reaksi & Komentar

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ البقرة [213] Listen
Mankind was [of] one religion [before their deviation]; then Allah sent the prophets as bringers of good tidings and warners and sent down with them the Scripture in truth to judge between the people concerning that in which they differed. And none differed over the Scripture except those who were given it - after the clear proofs came to them - out of jealous animosity among themselves. And Allah guided those who believed to the truth concerning that over which they had differed, by His permission. And Allah guides whom He wills to a straight path. Al-Baqarah ( The Cow ) [213] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi