Jumat, 15/11/2024 - 15:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ternyata IS Minta Uang 200 Ribu ke Bos usai Rudapaksa dan Bunuh Gadis Penjual Gorengan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Tersangka rudapaksa dan pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatra Barat, IS membawa uang Rp200 dalam pelariannya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

IS bertahan hidup selama 11 hari bersembunyi dari kejaran polisi dengan uang tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Uang itu berasal dari gaji IS sebagai pemasang listrik.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

IS sengaja meminta uang tersebut kepada atasannya setelah melakukan rudapaksa dan membunuh Nia kurnia Sari (18).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Apakah uang itu cukup atau tidak, buktinya IS berhasil bertahan hidup sampai kami menangkapnya,” kata Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, dilansir TribunPadang.com.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Selain uang gaji, IS yang memahami area tempatnya bersembunyi, ada kemungkinan memenuhi logistik dengan berbagai cara.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Mengingat, lokasi pelarian IS masih di sekitar ladang, sawah, bukti dan pemukiman masyarakat.

IS juga pernah terlihat masuk ke pondok-pondok petani di kawasan tersebut.

“Kalau ada bantuan logistik dari pihak lain, belum bisa kami pastikan dan harus kami dalami lagi,” jelas Suharyono.

Pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan selama pelarian, logistik IS dipenuhi oleh sanak saudara atau teman sepermainannya.

Kendati demikian, Suharyono menyebut, anggotanya telah memutus jalur logistik IS, sejak melakukan pengejaran ke dalam hutan.

Hal itu yang menurutnya membuat kondisi IS makin tersudut dan tidak leluasa melakukan pelarian.

Berita Lainnya:
Ahmad Luthfi Sebar Hoaks Bikin Malu Prabowo Subianto

Kronologi Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan

Kejadian bermula saat Nia menjajakan gorengan pada Jumat (6/9/2024) mulai pukul 16.00 WIB di sekitar Nagari Guguak, 2×11 Enam Lingkung, Padang Pariaman.

Sekira pukul 17.00 WIB, ada empat pemuda sedang duduk di warung melihat Nia dari kejauhan.

Satu dari empat pemuda itu adalah IS.

Kemudian, mereka membeli gorengan yang dijajakan Nia.

Saat itu, kondisi di sekitar lokasi sedang hujan lebat.

Setelah membeli gorengan, terbesit dalam ingatan IS untuk merudapaksa Nia.

Diketahui, pelaku sudah tiga kali berniat untuk melampiaskan nafsu birahinya kepada korban.

Lalu, sekira pukul 18.25 WIB, IS melihat korban di Pasar Gelombang saat sedang berjalan menuju rumah.

Lantas, pelaku pun berpisah dari tiga temannya dan membuntuti korban.

Sekira pukul 18.30 WIB, IS menghadang korban dan menyekapnya.

IS rupanya telah menyiapkan tali rafia merah untuk mengikat korban, agar memudahkan niat jahatnya kepada gadis penjual gorengan itu.

Awalnya, IS tidak berniat menghabisi nyawa Nia.

“Awal korban disekap, IS tidak merencanakan untuk membunuhnya, hanya untuk memperkosanya,” ungkap Suharyono.

Namun, ternyata Nia melakukan perlawanan.

IS akhirnya menyekap korban selama enam menit hingga tak sadarkan diri.

Setelah itu, IS merudapaksa korban dan langsung menguburkannya dalam waktu singkat, sekira sampai pukul 19.30 WIB.

Berita Lainnya:
Begal Motor Beraksi di Jalan Parigi Sawangan Depok Jawa Barat, Pergelangan Tangan Korban Ditebas

Pukul 20.00 WIB, IS kembali pulang ke rumah dan mengganti pakainnya yang sudah kotor dan basah kuyup, karena kondisi cuaca hujan.

Setengah jam setelahnya, IS kembali lagi ke warung tempat terakhir ia bertemu Nia.

Korban kemudian ditemukan dua hari setelahnya, Minggu (8/9/2024), dalam kondisi terkubur tanpa busana.

Akhir Pelarian IS

Perburuan IS (28), tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari, akhirnya berakhir, Kamis (19/9/2024).

Tersangka ditangkap di loteng rumah kosong yang berada di Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, 2X11 Kayu Tanam, Padang Pariaman.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, membenarkan penangkapan IS.

“Sudah kami pastikan sesuai foto, data, dan fakta yang kami miliki bahwa yang kami amankan adalah IS,” katanya, Kamis, dilansir TribunPadang.com.

Faisol menjelaskan, IS ditangkap sekitar pukul 14.30 WIB oleh tim gabungan Polres Padang Pariaman dan Polda Sumatra Barat (Sumbar).

Sesaat setelah ditangkap, IS langsung digelandang ke Mapolres Padang Pariaman.

Penangkapan IS ini bermula saat pihak kepolisian mendapat informasi dari warga.

Warga tersebut merasa ada yang janggal di rumahnya.

Rumah itu dalam kondisi kosong karena pemilik menghuni rumah lain.

Namun, saat mengunjungi rumah tersebut, warga curiga karena rumah terkunci dari dalam.

Mengetahui kejanggalan itu, warga langsung melapor ke pihak kepolisian.

1 2

Reaksi & Komentar

إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ البقرة [169] Listen
He only orders you to evil and immorality and to say about Allah what you do not know. Al-Baqarah ( The Cow ) [169] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi