Ternyata Pelaku Pembun*han Bocah di Lebak Mengaku Diberi Upah Rp50 Juta, Ini Pengakuannya

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Emi alias EM diduga menerima upah Rp50 juta terkait penculikan dan pembunuhan bocah APH (5) di Kabupaten Lebak, Banten.

Emi mengaku disuruh orang yang punya utang Rp150 juta kepada orangtua korban.

ADVERTISEMENTS

Polisi telah menangkap dan menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus pembunuhan bocah asal Cilegon tersebut. 

ADVERTISEMENTS

Kelima pelaku bernama Rahmi, Saenah, dan Emi, merupakan perempuan. Sementara dua lainnya, Yayah dan Ujang merupakan pria.

ADVERTISEMENTS

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pandeglang AKP Hardi Meidikson Samula mengatakan ibu korban berprofesi sebagai penjual barang-barang dengan sistem cicil atau kredit. 

ADVERTISEMENTS

“Salah satunya seperti itu, terkait masalah utang piutang,” kata Hardi kepada wartawan di Mapolres Cilegon, Minggu (22/9/2024). 

ADVERTISEMENTS

Hardi juga menyebut satu dari lima pelaku merupakan teman ibu korban.

ADVERTISEMENTS

Adapun pelaku tersebut mengenal keluarga korban karena pernah bertetangga di Lingkungan Ciwaduk, Kota Cilegon. 

Meski sudah tidak bertetangga, pelaku masih menjalin komunikasi dengan ibu korban. 

“Dulu sempat tetangga, tapi masih berhubungan sampai dengan saat sebelum kejadian (pembunuhan) tersebut di tanggal 17 Spetember 2024,” ujar Hardi. 

Kelimanya ditangkap pada Sabtu (21/9/2024) di dua daerah, yaitu Cilegon dan Pandeglang.

Terkuak jumlah utangnya

Di media sosial viral video salah satu pelaku penculik dan pembunuh Aqila, bernama Emi saat diinterogasi polisi.

Berdasarkan potongan video yang diterima TribunJakarta.com, terlihat Emi menggunakan kaos biru.

Ia duduk di kursi paling belakang diduga hendak dibawa ke kantor polisi.

“Pernah punya anak gak? Pernah punya anak gak kamu?!!!!” teriak petugas polisi yang geram dengan aksi biadab pelaku.

Emi tak menjawab apapun hanya mengangguk dan melihat ke bawah.

“Gak punya hati! Gimana kalau anak kamu yang begitu? Se*an kamu!” sambung petugas.

“Lu pakein lakban? Apa yang lu lakban? Apa yang lu tempeleng?” kata petugas lagi.

“Giginya sampai rontok lu apain? Lu apain?” teriak petugas lagi.

Pelakunya hanya sedikit bicara dengan suara yang pelan.

Polisi tak berhenti mengintrogasi pelaku.

“Kamu dasarnya apa sih? Siapa yang nyuruh?”

“Yang nyuruh siapa, sebutin namanya, alasannya apa?” tanya polisi.

“Katanya tuh punya utang,” kata Emi.

Emi lalu menjawab seseorang yang menyuruhnya untuk membunuh korban memiliki utang sebesar Rp150 juta.

“Katanya Rp 150 juta,” kata Emi.

“Oh gitu ditagih kesel,” celetuk polisi.

Emi mengaku dirinya dijanjikan uang sebesar Rp50 juta jika berhasil membunuh bocah tak berdosa tersebut.

“Terus kamu ngebunuhn diupah? Kamu membunuh dikasih emas atau uang apa sukarela?” tanya polisi.

“Rp50 juta,” jawab Emi pelan.

Diwartakan sebelumnya korban sempat hilang selama dua hari sebelum akhirnya ditemukan tewas di pesisir Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Kamis pagi.

Saat pertama kali ditemukan kondisi Aqila sungguh mengenaskan.

Wajah bocah tersebut tertutup rapat lakban hitam, tak cuma itu ditubuhnya juga terdapat banyak memar

Exit mobile version