BANDA ACEH – Skenario yang dibuat Ferdy Sambo sejak perintahkan pembunuhan Brigadir J, rekonstruksi ulang hingga di ruang sidang patut diacungi jempol.
Selain melibatkan orang-orang berpangkat terjerumus ke dalam perilaku keji sang jenderal pangkat dua, karir Ferdy Sambo beserta kaki tangannya pun langsung terancam dipecat hingga vonis penjara menanti.
Hal itu terbukti sejak awal kasus terungkap, Ferdy Sambo dinilai memiliki orang dalam yang berperan luar biasa memalsukan satu per satu barang bukti.
Dinilai tidak hanya memperoleh keringanan hukuman namun ingin bebas murni, skenario licik Ferdy Sambo pun dikuliti juga satu per satu di ruang sidang.
Bahkan, 7 orang polisi berpangkat tinggi pun kemudian ikut terseret kemudian ditetapkan menjadi tersangka.
Yang menarik, ada beberapa kejadian yang tak luput jadi sorotan ketika tim penyidik mengalami ancaman hingga keberadaan orang tua Bharada E yang hampir disandera. Seperti apa? Simak ulasan berikut.
Orang tua Bharada E hampir di sandra pihak Ferdy Sambo
3 Minggu sebelum Bharada E berbicara ke tim penyidik, dikatakan bahwa orang tua Bharada E sudah diamankan dan dibawa ke Jakarta.
Namun, ada oknum yang dikabarkan sebagai pihak Ferdy Sambo berusaha untuk mendapatkan orang tua Ferdy Sambo guna mengancam sang anak agar tidak memberikan pengakuan yang macam-macam yang bisa mengancam posisi sang atasan.
Naasnya, pihak brimob terlebih dahulu mengamankan orang tua dari Bharada E hingga ia bisa muncul di persidangan dakwaan kasus pembunuhan Brigadir J yang dilaksanakan pada Selasa, 18 Oktober 2022 lalu.
Teror tim penyidik bertubi-tubi
Dikutip Hops.ID melalui kanal YouTube Anjas di Thailand, ada pengakuan jika tim penyidik sebelum menghadiri sidang dakwaan kasus pembunuhan Brigadir J hingga dari awal penyidikan kasus tersebut dirinya sudah menerima sejumlah teror yang diduga kuat berasal dari orang suruhan Ferdy Sambo.
Mulai dari mengalami pecah ban di perjalanan berkali-kali hingga ancaman pembunuhan yang ditujukan kepada orang tua tim penyidik pun terungkap.
Meskipun mantan kadiv propam tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka otak pembunuhan, namun aksi orang dalam yang diam-diam bekerja untuk mantan jenderal Polri tersebut membuktikan jika power Ferdy Sambo masih sangat kuat.***