Jumat, 15/11/2024 - 08:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Terungkap, Suami Pengacara Vina Cirebon Ternyata Juga Dibunuh, 6 Pelakunya Masih Buron

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pengacara kasus pembunuhan sadis Vina Cirebon, Putri Maya Rumanti ternyata menyimpan masalah yang tak kalah menyedihkan. Lantas seperti apa persoalan yang dihadapi anak buah Hotman Paris itu?Dikutip dari tayangan YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Putri rupanya juga mengalami kepedihan yang tak jauh berbeda dengan kasus Vina Cirebon.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Belakangan diketahui, suami Putri yang bernama Reki Nelson ternyata juga tewas akibat dibunuh.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Bedanya, sang suami dihabisi bukan oleh geng motor, melainkan gerombolan perampok.   

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Suami saya meninggalnya dibunuh orang saat dirampok di Lampung,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Peristiwa tragis ini terjadi pada tahun 2018 lalu. Kejadian bermula ketika Putri dan suami membuka warung atau toko UMKM yang menjual minuman waralaba. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Baru satu minggu usahanya berjalan, tiba-tiba pada suatu hari warungnya didatangi para perampok. Mereka melancarkan aksinya sekira pukul 19:30 waktu setempat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Kejadian itu diketahui oleh putra sulung Putri. Ia bergegas pulang ke rumah memberitahu kabar tersebut. 

“Padahal itu kawasan ramai, wailayah elit, saya tinggalnya waktu itu di Citra Garden. Toko di depan gerbang perumahan. Begitu anak saya pulang, suami saya ini kaget, dia bilang papa cepatan tempat kita dimaling orang,” ucap Putri mengenang kejadian nahas malam itu. 

Berita Lainnya:
Polisi di Batam Ditangkap Akibat Konsumsi Sabu

Tanpa banyak pikir, Reki (suami Putri) bersama anak sulungnya langsung bergegas ke lokasi kejadian. Namun sayangnya, mereka tidak membawa security.

“Mungkin pikirnya masih sore. Nah inilah yang menjadi kesalahan almarhum. Dia tak menemui security dulu,” tuturnya.

Setibanya di sana, para pelaku keburu kabur. Tapi rupanya masih ada yang ketinggalan di dalam toko. 

“Nah karena dapat satu diambil, diintrogasi oleh suami saya. Suami saya bilang nak panggil security. Pas anak jalan sekitar 3 hingga 5 menit, balik lagi suami sudah tergeletak di jalan. Sudah terbunuh,” kata Putri. 

“Ternyata di daerah tersebut terkenal premanisme,” sambungnya. 

Sejak kasus itu bergulir dari tahun 2018, hanya ada tiga pelaku yang tertangkap. Padahal, diduga jumlah mereka sekira sembilan orang.

“Ternyata menurut informasi dari para pelaku, pas mereka kabur mereka panggilah preman-preman yang dewasa. Pas suami saya tinggal berdua dengan pelaku datanglah rombongan itu. Saya yakin terjadi perkelahian.” 

Berita Lainnya:
Dulu UI Sebut Gelar Doktor Bahlil Sudah Sesuai Aturan, Kini Akui Keliru..

Menurut Putri, sang suami tewas dengan luka lebam dibagian punggung dan urat nadi putus akibat dugaan senjata tajam. 

Sampai saat ini, masih ada sekira enam hingga tujuh pelaku yang masih buron. 

“Sebenarnya saya sudah berusaha minta juga bantuan kepada kepolisian, kan di sana (polisi) juga teman-teman saya. Ya sama sebenarnya kaya kasus Vina Cirebon,” katanya.

Namun Putri selama ini memilih untuk menahan diri memviralkan kasusnya lantaran tak ingin mengorek luka lama.

“Saya tidak ada maksud memviralkan para pelaku pembunuhan khawatir kabur, namun karena sudah disampaikan Kang Dedi, ya saya mohon bantuan. Saya adalah istri dari korban pembunuhan. Semoga bisa terungkjap,” ujarnya. 

“Pak Kapolri, Pak Kapolda Lampung, Pak Kapolres Bandar Lampung semoga dari perkiraan sembilan hingga 10 pelaku pembunuhan suami seorang pengacara yang lagi membela Vina Cirebion ini juga bisa diungkap,” timpal Dedi Mulyadi.

“Karena, enam tahun penantian bukan sebentar, itu lama. Terutama prinsip rasa keadilan. Pembunuhan adalah kasus sadis yang harus diungkap,” sambung mantan Bupati Purwakarta tersebut. 


Reaksi & Komentar

وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً ۚ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ البقرة [171] Listen
The example of those who disbelieve is like that of one who shouts at what hears nothing but calls and cries cattle or sheep - deaf, dumb and blind, so they do not understand. Al-Baqarah ( The Cow ) [171] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi