Jumat, 15/11/2024 - 17:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tidak Pilih Ganjar-Mahfud, Ahok Sumpahi Oma 82 Tahun Akan Mati Bawa Penyesalan

BANDA ACEH – Dalam video yang viral di Tiktok, anggota PDI-P Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menunjukkan sikap angkuhnya saat sesi tanya jawab bersama ibu atau oma yang berusia 82 tahun.Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, khususnya di akun TikTok @halim_tambari, seorang perempuan tua berbagi pendapatnya soal pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden. Berbeda dengan Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama, perempuan ini lebih mengusung pasangan Prabowo-Gibran, pasangan calon nomor urut dua. Ia membahas peristiwa Trisakti tahun 1998 dari sudut pandangnya dan menekankan peran Prabowo Subianto dalam peristiwa tersebut.

Wanita itu juga mengenang perbincangan kerusuhan Tanjung Priok yang melibatkan Mayjen TNI Pur. Pranowo yang ikut serta karena menjalankan perintah atasan.

“Waktu dia dibuka perkara dia minta doa, dia lolos. Memang mereka semua dari atasan, anak buah dikerahkan semua. Dia takut karena instruksi atasannya. Bebas,” ujar oma tersebut dalam video yang diunggah pada Senin (05/02/2024).

Dalam kesempatan itu, sang oma berkata, “Tetapi Prabowo, kenapa dibawa-bawa sampai sekarang?” Ada upaya yang tidak adil dan perlakuan berbeda terhadap Ganjar dan Prabowo. Ia menilai, Prabowo kerap menjadi sasaran tuduhan tak berdasar dan difitnah.

Dengan menutup pernyataannya, oma berbagi pemikirannya tentang pentingnya pengampunan dalam keyakinan Kristennya.

“Sebagai orang Kristen, kita musti mengampuni, orang bisa berubah kan. Ya kita juga jangan sampai menyimpan dosa orang sampai malam, begitu firman Tuhan,” ungkap oma tersebut dalam pandangannya melihat sosok calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto yang seringkali diterpa oleh tuduhan-tuduhan tersebut.

Ahok langsung menanggapi komentar dan pertanyaan sang oma. Ia langsung memberi contoh, dengan mengatakan bahwa adik perempuannya memutuskan untuk mendukung Prabowo dibandingkan Ganjar pada tahun 2009 karena Megawati juga memilih Prabowo sebagai calon wakil presidennya.

Ahok melanjutkan, meski Megawati selalu memaafkannya, ada alasan lain mengapa Ahok tidak memilih Prabowo di Pilpres.

“Kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat, kita tidak mau pilih orang yang emosional, kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sembari menunjukkan kekhawatirannya apabila nantinya Gibran yang naik menjadi presiden.

Sang oma menyela pembicaraan dengan mengatakan akan ada manfaatnya jika Gibran Rakabuming Raka maju menggantikan Prabowo. Meski sempat membantah jawaban sang ibu, namun Ahok tak mau melanjutkan hal tersebut karena perempuan tersebut sudah berusia 82 tahun.

Ahok melanjutkan ucapannya dengan mengkritik kinerja Wali Kota Surakarta. Ia juga menyebut Joko WIdodo, mantan tandemnya dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.

“Di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama walikota, terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Makanya saya bisa berdebat itu, saya lebih tahu. Saya nggak enak ngomong depan umum,” ujar Ahok.

Di akhir video, Ahok memberi tahu sang oma jika ia memilih pasangan 02, maka terpilihnya Prabowo-Gibran tidak akan sesuai harapannya. Ahok meramalkan, oma akan menyesalinya.

“Ibu bawa mati penyesalan. Silakan ibu bawa mati penyesalan. Dan saya tidak mau bawa mati penyesalan,” ungkap Ahok dengan nada kerasnya terhadap wanita lansia tersebut.

Direktur Pupenpol Menyayangkan Sikap Angkuh Ahok

Adrian Zakhary, direktur strategis Pusat Informasi Politik (Puspenpol) merasa bahwa martabat Jokowi saat ini sedang ditantang oleh orang-orang yang ia bantu selama pemerintahannya.

Selain itu, pihak-pihak yang terkait dan mendukung pasangan capres-cawapres peringkat kedua Prabowo-Gibran juga menjadi sasaran penyerangan.

“Presiden Jokowi saat ini banyak dikhianati orang-orang yang dulu beliau bantu dan dukung. Demi memenangkan kontestasi, semua cara dilakukan termasuk menyerang secara membabibuta sosok dan marwah pak Jokowi, serta semua orang dan kelompok yang terafiliasi atau mendukung pasangan 02,” kata Adrian Zakhary pada Selasa, (06/02/2024) di Jakarta.

1 2

Reaksi & Komentar

أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلَإِ مِن بَنِي إِسْرَائِيلَ مِن بَعْدِ مُوسَىٰ إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِن كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلَّا تُقَاتِلُوا ۖ قَالُوا وَمَا لَنَا أَلَّا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِن دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا ۖ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ البقرة [246] Listen
Have you not considered the assembly of the Children of Israel after [the time of] Moses when they said to a prophet of theirs, "Send to us a king, and we will fight in the way of Allah "? He said, "Would you perhaps refrain from fighting if fighting was prescribed for you?" They said, "And why should we not fight in the cause of Allah when we have been driven out from our homes and from our children?" But when fighting was prescribed for them, they turned away, except for a few of them. And Allah is Knowing of the wrongdoers. Al-Baqarah ( The Cow ) [246] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi