BANDA ACEH – Massifnya kritik terhadap Presiden Joko WIdodo (Jokowi) dari berbagai guru besar dan alum perguruan tinggi, menjadi warna tersendiri jelang pencoblosan Pemilu 2024.
Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, gerakan kampus itu menyiratkan pesan adanya pertarungan antara aspirasi rakyat dan perguruan tinggi.
Terlebih, menjelang Pemilu 2024 di mana rakyat yang terpotret dalam berbagai survei menyiratkan dukungan yang besar pada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.
Sementara, manuver perguruan tinggi secara garis besar mengkritik asas netralitas Presiden Jokowi, yang tidak lain ayah dari Gibran Rakabuming Raka.
“Saya tidak pernah membayangkan terjadi situasi rakyat vs elite kampus,” cuit Andi Arief di platform X, Sabtu (3/2).
Dia mengatakan, manuver kampus sebagai aspirasi tentu sah-sah saja disuarakan di ruang publik.
“Biarkan semua aspirasi berkembang. Forum guru besar, forum guru kecil, forum partisan bebaskan saja berbicara,” katanya.
Terpenting, lanjutnya, agenda negara, agenda rakyat dan agenda partai Politik tanggal 14 Februari saat pencoblosan pemilu berjalan dengan baik.
“Niat jahat menggagalkan Pemilu karena takut kalah, dicegah,” pungkasnya