Senin, 18/11/2024 - 12:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tokoh Muhammadiyah Ingatkan Menteri Jokowi untuk Fokus Kerja, Bukan Manuver Tunda Pemilu

GELORA.CO -Manuver sejumlah menteri yang masih menggalang dukungan untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo menjadi 3 periode disarankan fokus bekerja sesuai tupoksinya sebelum tahun Pemilu 2024.

Saran tersebut disampaikan tokoh Muhammadiyah yang konsen dalam isu sosial ekonomi dan keagamaan, Anwar Abbas. Pasalnya, dia memandang masih banyak persoalan yang dihadapi masyarakat kini justru tak kunjung selesai karena manuver Jokowi para menteri.

“Persoalan yang dihadapi bangsa ini masih menumpuk seperti masalah kesehatan atau Covid-19, harga minyak, pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, ketidakadilan, utang negara yang semakin membengkak, dan persoalan kemandirian bangsa yang semakin tergerus baik dalam bidang ekonomi dan politik serta keamanan,” ujar Anwar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/4).

Teranyar, ada dua menteri yang kembali bermanuver mengupayakan Jokowi kembali menjabat untuk periode ketiga. Mereka ialah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Baru-baru ini, Luhut hadir dalam acara silaturahmi Presiden Joko Widodo dengan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di bawah kepemimpinan Surta Wijaya yang berencana mendeklarasikan Jokowi tiga periode di Jakarta, Selasa lalu (29/3).

Sementara, Bahlil beberapa hari yang lalu menanggapi penolakan mayoritas publik terhadap isu penundaan pemilu da atau perpanjangan masa jabatan presiden. Dia meminta agar gagasan penundaan pemilu yang digaungkannya pertama kali jangan diharamkan.

Akan tetapi, Jokowi kembali menegaskan sikapnya terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jawa Tengah, Rabu kemarin (30/3).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengaku diteriaki warga agar bisa kembali memimpin di periode ketiga. Namun, dia menyatakan bahwa dirinya akan taat konstitusi yang berlaku sekarang.

Maka dari itu, Anwar meminta kepada menteri-menteri Jokowi yang bermanuver politik untuk lebih baik fokus bekerja supaya bisa memberikan dampak positif bagi kepala pemerintahan yang masih akan menjabat hingga tahun 2024.

“Adalah lebih baik mereka memfokuskan diri dan kegiatannya untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, karena biasanya satu atau satu setengah tahun sebelum pemilu tahun 2024 para menteri dan tokoh-tokoh politik tersebut tentu akan lebih sibuk memikirkan masalah pemilu dan pilpres,” tuturnya.

“Dan akibat itu pekerjaan yang harus dikerjakan tidak terkerjakan, sehingga usaha kita untuk melindungi, mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat tidak tercapai. Dan akibatnya bak kata orang-orang arif, duit habis tapi rumah tidak selesai,” demikian Anwar. 


Reaksi & Komentar

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ البقرة [286] Listen
Allah does not charge a soul except [with that within] its capacity. It will have [the consequence of] what [good] it has gained, and it will bear [the consequence of] what [evil] it has earned. "Our Lord, do not impose blame upon us if we have forgotten or erred. Our Lord, and lay not upon us a burden like that which You laid upon those before us. Our Lord, and burden us not with that which we have no ability to bear. And pardon us; and forgive us; and have mercy upon us. You are our protector, so give us victory over the disbelieving people." Al-Baqarah ( The Cow ) [286] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi