Tolak Gencatan Senjata, Israel Klaim Sudah Hancurkan 130 Terowongan Hamas di Jalur Gaza

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH  – Sekitar 130 terowongan di Jalur Gaza hancur sejak Israel melancarkan operasi darat untuk membongkar infrastruktur perang Hamas di wilayah Palestina.

Tak hanya infrastruktur Hamas saja yang dihancurkan, pasukan Israel pun menghancurkan tempat penyimpanan air dan oksigen yang mereka temukan.

ADVERTISEMENTS

“Pasukan tempur IDF saat ini bekerja untuk mengungkap dan menghancurkan infrastruktur Hamas di Gaza, termasuk terowongan. Penyimpanan air dan oksigen yang ditemukan,” tulis IDF dalam sebuah postingan, Kamis (9/11/2023).

ADVERTISEMENTS

Menurut informasi, Hamas diketahui mengoperasikan jaringan terowongan yang luas dengan tujuan menyelundupkan barang dan senjata, serta memindahkan pasukan.

ADVERTISEMENTS

Mengutip keterangan IDF, pasukan Brigade 460 dan pasukan teknik telah menemukan sejumlah pintu masuk terowongan, di sebelah bangunan dengan aki mobil, yang diperkirakan terhubung ke sistem penyaringan udara terowongan, serta menghancurkan terowongan Hamas, yang berdekatan dengan sekolah UNRWA di daerah Beit Hanoun, Gaza Utara.

ADVERTISEMENTS

Selain itu, Divisi Cadangan ke 252 milik mereka juga telah merebut daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

ADVERTISEMENTS

Meskipun sempat terlibat pertempuran dengan pasukan Hamas, tentara Israel berhasil menghancurkan infrastruktur kelompok tersebut.

ADVERTISEMENTS

Lebih lanjut, pihak IDF juga melaporkan, pasukan Brigade Infanteri Nahal telah berhasil merebut sebuah kamp pelatihan Hamas di Gaza Utara, tempat di mana para anggota menyiapkan senjata dan makanan selama perang.

Kegiatan operasi darat tersebut pun diketahui menewaskan sebanyak 33 orang tentara Israel.

Di antaranya, dua tentara dari Batalyon 7107 Korps Teknik Tempur, seorang prajurit dari Batalyon 198 Brigade 460, dan seorang prajurit dari Batalyon 196 Brigade 460.

Menanggapi konflik yang semakin memanas, negara-negara G7 (AS, Italia, Inggris, Perancis, Jepang, Kanada, dan Jerman) mengeluarkan pernyataan yang mengecam Hamas dan mendukung hak pembelaan diri Israel.

Namun, kelompok tersebut juga turut menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke wilayah Gaza.

Permintaan tersebut pun mencapai kesepakatan dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyetujui adanya jeda singkat untuk memberikan bantuan kepada warga sipil.

Namun, Israel tetap menolak gencatan senjata, kecuali Hamas bersedia membebaskan sekitar 240 warga Israel yang mereka sandera.

Sementara itu, ketika dimintai keterangan mengenai berapa lama perang akan berlangsung, pihak Israel, melalui seorang juru bicaranya menyatakan, perang akan terus berlangsung untuk waktu yang tidak dapat ditentukan.

“Tidak ada batasan,” kata Benny Gantz, anggota Kabinet Perang Israel.

Dalam pernyataannya, Gentz juga menjelaskan, Israel belum memiliki visi dan rencana apapun terhadap Jalur Gaza jika mereka berhasil menghancurkan kekuasaan Hamas.

Namun, kemungkinan besar hal itu akan mencakup perlindungan keamanan dari Israel di wilayah tersebut pasca berakhirnya perang

Exit mobile version