BANDA ACEH -Tiga organisasi Islam, Front Persaudaraan Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) secara tegas menolak kenaikan harga BBM.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) GNPF-Ulama, Yusuf Martak dalam konferensi pers Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) Aksi Bela Rakyat (Akbar) di Aula Masjid Baiturrahman, Jalan DR Saharjo Nomor 100, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Yusuf Martak menjelaskan bahwa FPI, PA 212, GNPF-Ulama, dan berbagai ormas sepaham bahwa kenaikan harga BBM adalah pengkhianatan terhadap mandat konstitusi.
“Presiden wajib bertanggung jawab dengan mundur dari jabatannya,” ujarnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL di lokasi acara, Jumat sore (9/8).
Dalam konferensi pers ini, Yusuf membacakan pernyataan GNPR terkait kenaikan harga BBM yang sudah terjadi pada Sabtu (3/9).
Dalam acara ini, juga diurai bahwa unjuk rasa yang direncanakan akan dilakukan pada Senin (12/9) di Istana Negara.