Jumat, 15/11/2024 - 22:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Tragedi di Bihar India, Remaja 15 Tahun Meninggal Dunia Usai Dioperasi Dokter ‘Palsu’ yang Bermodal Tutorial di YouTube

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Tragedi memilukan terjadi di distrik Saran, Bihar, India. Seorang remaja berusia 15 tahun meregang nyawa usai menjalani operasi pengangkatan batu empedu yang dilakukan oleh seorang dokter diduga palsu atau gadungan. Mirisnya, operasi tersebut diduga dilakukan dengan bantuan video tutorial dari YouTube.Dikutip dari Ndtv.com, korban bernama Krishna Kumar, awalnya dibawa ke klinik Ganpati Seva Sadan karena keluhan muntah-muntah. Chandan Shaw, ayah keluarga Krishna, mengungkapkan dengan pilu.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Kami membawanya ke sana dan muntahnya segera berhenti setelah dirawat. Namun, dokter Ajit Kumar Puri mengatakan dia perlu dioperasi. Dia lalu melakukan operasi sambil menonton video di YouTube. Anak saya meninggal setelahnya,” cerita Chandan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Tanpa persetujuan keluarga, dokter Ajit Kumar Puri yang ternyata gadungan, langsung melakukan operasi. Salah satu anggota keluarga korban mengungkapkan. “Kami hanya ingin muntahnya berhenti. Tapi dokter itu melanjutkan operasi tanpa memberi tahu kami,” terangnya. Mereka juga mengungkapkan bahwa Puri menggunakan video YouTube sebagai panduan selama operasi.

Berita Lainnya:
Kantor UNRWA di Tepi Barat Diratakan dengan Buldoser oleh Israel
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Kakek Krishna, Prahlad Prasad Shaw, mengungkapkan bahwa kondisi Krishna sempat membaik setelah muntahnya berhenti. Namun, situasi berubah drastis ketika dokter Puri menyuruh ayah Krishna pergi dan mulai mengoperasi anak itu tanpa persetujuan keluarga.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Selama operasi, kondisi Krishna diketahui semakin memburuk. Ketika keluarga memprotes, Puri dengan angkuh memberikan balasan tak mengenakkan. “Saya dokternya di sini atau Anda?” dilansir dari Indiatoday.in.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Krishna kesakitan. Ketika kami bertanya kenapa dia kesakitan, dokter itu membentak kami dan bertanya apakah kami dokter,” ujar Prahlad Prasad, Kakek Korban, dengan sedih.

Berita Lainnya:
PDIP Duga Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024 dari Poltracking Pesanan usai Disanksi Persepi
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Malam harinya, kondisi Krishna semakin memburuk hingga ia berhenti bernapas. Meski sempat disadarkan (bantuan CPR), nyawa Krishna tak tertolong dalam perjalanan menuju rumah sakit di Patna. Mirisnya, Puri dan staf klinik lainnya kabur meninggalkan jenazah Krishna di rumah sakit.

Keluarga korban telah melaporkan Puri ke polisi atas dugaan kelalaian dan malpraktik. Mereka menduga Puri tidak memiliki kualifikasi dan pengalaman medis yang memadai. Polisi telah melakukan penyelidikan dan otopsi terhadap jenazah Krishna. Upaya pencarian terhadap Puri dan staf klinik lainnya sedang dilakukan.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dalam memilih layanan kesehatan. Pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter yang memiliki kualifikasi dan izin praktik yang sah.


Reaksi & Komentar

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ لَا تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ وَلَا تُخْرِجُونَ أَنفُسَكُم مِّن دِيَارِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنتُمْ تَشْهَدُونَ البقرة [84] Listen
And [recall] when We took your covenant, [saying], "Do not shed each other's blood or evict one another from your homes." Then you acknowledged [this] while you were witnessing. Al-Baqarah ( The Cow ) [84] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi