Sabtu, 16/11/2024 - 03:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tragedi Runtuhnya Jembatan Tua di Morbi India: Jumlah Korban Tewas Bertambah Hingga 132 Orang

BANDA ACEH -Runtuhnya jembatan gantung berusia berusia 140 tahun pada Minggu malam (30/10) telah menewaskan sedikitnya 132 korban jiwa dan banyak lainnya yang terluka setelah tercebur ke sungai.

Jumlah ini meningkat dari angka 90 yang dilaporkan media lokal pada Senin pagi.

Pihak berwenang setempat menyebut jika jembatan yang telah ada sejak era kolonial abad-19 dan didirikan di atas sungai Machchu di distrik Morbi tidak kuat menahan beban kerumunan besar yang hadir karena musim festival Hindu.

Diperkirakan sekitar 400 berada di atas jembatan saat peristiwa terjadi.

Menteri Negara Bagian Harsh Sanghvi mengatakan pihaknya telah mengerahkan petugas penyelemat ke lokasi kejadian.

“Petugas tanggap darurat dan penyelamat bekerja semalaman. Tim dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara India juga dikirim untuk membantu penyelamatan,” jelasnya seperti dimuat CTV News.

Sanghvi mengungkapkan jika korban yang tewas dan terluka sebagian besar adalah remaja, wanita dan orang tua. Sementara yang terluka sudah dirawat di rumah sakit.

Peristiwa ini mengejutkan Presiden Droupadi Murmu dan juga Perdana Menteri Narendra Modi.

Keduanya menginstruksikan penyelidikan penyeluruh dan penyelamatan bagi korban.

“Tragedi di Morbi, Gujarat, membuat saya sedih. Pikiran dan doa saya bersama orang-orang yang terkena dampak. Upaya bantuan dan penyelamatan akan membawa bantuan kepada para korban,” ujar Murmu dalam cuitannya di media sosial.

Runtuhnya jembatan adalah bencana besar ketiga di Asia yang melibatkan banyak orang dalam sebulan.

Pada Sabtu, gelombang kerumunan Halloween menewaskan lebih dari 154 sebagian besar anak muda yang menghadiri perayaan di Itaewon, Korea Selatan.

Pada 1 Oktober, polisi di Indonesia menembakkan gas air mata ke pertandingan sepak bola, menyebabkan tabrakan yang menewaskan 135 orang saat para penonton berusaha melarikan diri.


Reaksi & Komentar

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ البقرة [213] Listen
Mankind was [of] one religion [before their deviation]; then Allah sent the prophets as bringers of good tidings and warners and sent down with them the Scripture in truth to judge between the people concerning that in which they differed. And none differed over the Scripture except those who were given it - after the clear proofs came to them - out of jealous animosity among themselves. And Allah guided those who believed to the truth concerning that over which they had differed, by His permission. And Allah guides whom He wills to a straight path. Al-Baqarah ( The Cow ) [213] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi