MEULABOH – BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan FKRTL di Wilayah Kerja Kantor Cabang Meulaboh melaksanakan Focus Group Disscussion terkait Pemetaan Rujukan antar FKTP dan Rujukan FKTP Ke FKRTL 30 Januari kemarin.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh, Meri Lestari mengatakan Pelayanan Kesehatan bagi Peserta JKN harus dilaksanakan secara berjenjang. Dimulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Peserta terdaftar sampai dengan dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) sesuai Kebutuhan Medis dan kompetensi yang dimiliki oleh Faskes.
Menurut Meri, peran FKRTL hadir agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Rumah Sakit hadir untuk menolong masyarakat dengan kondisi yang dapat dijangkaunya serta terjaga kualitas mutu layanannya” ujar Meri.
Dalam Kesempatan tersebut, masing-masing Pimpinan FKRTL menyampaikan Kelebihan-kelebihan kompetensi yang dimilikinya. Pimpinan Klinik Cahaya Husada misalnya. Ia menyebut dengan adanya Pemetaan Rujukan antar wilayah kerja Meulaboh ataupun Luar Wilayah kerja Meulaboh maka akan mempercepat bagi Peserta JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Pimpinan Klinik Swasta Cahaya Utama Husada, Edi Hidayat, menyampaikan Pemetaan Rujukan dapat menjaga kualitas mutu dengan mengefektifkan Pembiayaan JKN berdasarkan kompetensi SDM yang dimiliki oleh suatu Daerah.
“Waktu itu adalah otot, jika terlambat sedikit penangan pada pasien maka dapat menyebabkan kematian bagi pasien, jika Rumah Sakit di Meulaboh dapat membuka layanan tindakan cath-lab tanpa terlalu jauh untuk ke banda aceh, tentu akan sangat membantu sekali bagi nyawa seseorang,”Ujar dr. Edi
Adapun salah satu Pemetaan Rujukan antar wilayah yang disepakati oleh Dinas Kesehatan antara lain Daerah Nagan Raya yang berbatasan dengan Aceh Barat Daya terbuka bagi FKTP untuk membuka rujukan ke Rumah Sakit Umum Teungku Peukan yaitu daerah Alue Rambot, Alue Billie dan Suka Mulia.
Kemudian FKTP wilayah Aceh Barat Daya yang berbatasan dengan Aceh Selatan membuka rujukan ke Rumah Sakit Yuliddin Away dan Klinik Utama Muhammadiyah yaitu Manggeng dan Lembah Sabil.
Dalam Kesempatan kegiatan tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh turut menyampaikan Implementasi dari Atlas SIG. Analisis Terpadu Pemetaan Perluasan Kerja Sama Fasilitas Kesehatan Berbasis Sistem Informasi Geografis (ATLAS-SIG) Merupakan salah satu fitur di Aplikasi Health Facilities Information System (HFIS).
“Melalui Atlas SIG ini akan terlihat penyebaran fasilitas kesehatan dari suatu daerah, ATLAS-SIG dapat menvaliditas data dari Faskes kerja sama,” Jelas Meri.
Pemetaan Rujukan salah satunya adalah agar Peserta JKN mendapatkan pelayanan dengan kompetensi yang dibutuhkan dengan jarak yang terjangkau, Faskes melakukan rujukan yang tepat sesuai kompetensi dan sesuai sarana prasarana.
Dr. Suherdy atau yang akrab disapa dr. Edo sebagai Ketua TKMKB Cabang Meulaboh yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan Pelayanan bukan hanya terbatas pada suatu kabupaten saja namun juga antar kabupaten lainnya.
“Hal utama dalam pelayanan kepada pasien adalah memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pasien, kesembuhan dan kemudahan akses,” tutur dr. Edo
Dengan kondisi wilayah Kantor Cabang Meulaboh yang merupakan daerah verifier, Meri Lestari berharap dengan pemetaan rujukan ini, masing-masing daerah tentunya dapat memberikan Pelayanan yang Paripurna kepada Masyarakat.
“Faskes daerah dapat menjadi terbaik, Memberikan Layanan yang Paripurna sehingga dapat mengembalikan kepercayaan Masyarakat terhadap Faskes yang ada didekatnya sehingga menjadi Pilihan bagi Peserta JKN yang ada di kabupaten tersebut,” tutup Meri.[]
Editor : Cabang Meulaboh.