Jumat, 15/11/2024 - 13:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

UAS Dideportasi dan Dilabeli Ekstremis, PA 212 Ancam Geruduk Kedubes Singapura

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Kasus pendeportasian Ustaz Abdul Somad (UAS) bisa berdampak buruk terhadap Kedutaan Besar Singapura di Jakarta. Jika Pemerintah Indonesia tidak segera memberikan peringatan ke Singapura atas deportasi yang dialami UAS dan ditambah cap sebagai ekstremis, Persaudaraan Alumni (PA) 212 ancam geruduk Kedubes Singapura.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Novel Bamukmin, menanggapi peristiwa dideportasinya UAS oleh pihak Imigrasi Singapura di Pelabuhan Tanah Merah pada Senin kemarin (16/5).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Jelas apa yang dilakukan Singapura telah melakukan penghinaan terhadap ulama kami dengan alasan ajaran ektremis dan ini jelas mengada-ada,” ujar Novel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/5).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurut Novel, apa yang disampaikan oleh pihak Singapura sangat bertolak belakang dengan kenyataannya. Karena, apa yang disampaikan UAS yang menjadi persoalan oleh pihak Singapura adalah dalam rangka dialog atau tanya jawab.

Berita Lainnya:
Legislator Jangan Curi-curi Kegiatan Sosper untuk Kampanye Cagub-Cawagub
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Sehingga apa yang disampaikan UAS adalah jawaban sebagaimana mustinya yang dijawab dengan jujur apa adanya tidak ada yang disembunyikan, beda dengan ulama penjilat yang tidak amanat menyembunyikan kebenaran dan itu suatu pembodohan serta pendangkalan aqidah,” tegas Novel.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Novel juga menilai, Singapura telah melakukan Islamophobia yang sangat bertentangan dengan PBB. Sehingga, Novel meminta kepada wakil rakyat di DPR RI untuk segera memanggil Dubes Singapura di Jakarta untuk menarik pernyataannya yang melabeli UAS sebagai ekstremis.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Kalau tidak, DPR bisa mengadukan Singapura ke PBB, karena selain itu juga sudah melanggar Hak Asasi Manusia,” jelas Novel.

Selain itu, pemerintah Indonesia, khususnya Kementeri Luar Negeri (Kemenlu) harus segera memberikan peringatan keras kepada Singapura.

Berita Lainnya:
Tragis! Jembatan Ambruk saat Penjemputan Calon Bupati Maluku Tengah, 7 Tewas dan 11 Luka

“Karena selama siapa saja yang berada di Singapura selama menjadi WNI wajib mendapat perlindungan dari pemerintah negara Indonesia sebagaimana termaktub dalam UU 37/1999,” terang Novel.

Apalagi, persoalan yang dialami oleh UAS merupakan persoalan yang sensitif. Sehingga, pemerintah harus hadir membela warganya.

“Atau kalau tidak, kami bisa akan turun ke jalan ke depan Kedubes Singapura untuk memberikan peringatan kepada Singapura jangan coba-coba menghinakan ulama kami, dan segera Singapura harus meminta maaf kepada umat Islam Indonesia,” kata Novel.

“Kalau tidak juga (diindahkan) kami akan meminta kepada Pemerintah Indonesia segera putuskan hubungan diplomatik, dan kepada rakyat Indonesia untuk memboikot produk Singapura serta untuk tidak ke Singapura,” tegas Novel menutup. 


Reaksi & Komentar

لَّيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۗ وَمَا تُنفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ ۚ وَمَا تُنفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ البقرة [272] Listen
Not upon you, [O Muhammad], is [responsibility for] their guidance, but Allah guides whom He wills. And whatever good you [believers] spend is for yourselves, and you do not spend except seeking the countenance of Allah. And whatever you spend of good - it will be fully repaid to you, and you will not be wronged. Al-Baqarah ( The Cow ) [272] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi