Sabtu, 16/11/2024 - 01:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Umar Bin Khattab Tolak Makan Enak Saat Rakyatnya Kelaparan

image_pdfimage_print

UMAR bin Khattab RA adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang menjadi khalifah dan bergelar amirul mukminin. Pada suatu waktu kepemimpinannya, wilayahnya dilanda paceklik karena musim kemarau. Saat situasi seperti itu, Umar memberikan keteladanannya sebagai pemimpin.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Dalam sebuah riwayat yang ditulis dalam buku Sang Legenda Umar bin Khattab karya Yahya bin Yazid al-Hukmi al-Faifi, Abdullah meriwayatkan dari ayahnya, dari kakeknya. Dalam riwayatnya, Umar bin Khattab selalu puasa dahr (sepanjang tahun). Ketika pada musim kemarau, rakyat dilanda kelaparan.

Berita Lainnya:
UU 61/2024 Diteken Jokowi, Prabowo Bisa Tambah Menteri
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Umar bin Khattab selaku khalifah selalu membawa roti jika pulang petang hari. Apabila Umar telah tiba di rumah, roti itu hanya disiram minyak dan disantap untuk berbuka puasa.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Pada suatu hari, beberapa orang menyembelih unta untuk dibagikan kepada rakyat. Ketika Umar bin Khattab mendapatkan bagian yang enak, yaitu punuk dan hati unta yang disembelih, Umar bertanya, “Dari mana kalian mendapatkan ini?” Mereka menjawab, “Dari unta yang disembelih tadi siang!”

Berita Lainnya:
Heboh Anies Kembali Dampingi Prabowo, Netizen: Senang Lihatnya Bisa Akrab
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Umar berkata, “Wah, celaka! saya adalah seorang pemimpin yang terburuk jika saya mendapatkan yang bagus-bagus saja, sementara rakyat mendapatkan sisa-sisanya. Angkat daging ini dan berikan saya makanan selain ini!”

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Kemudian, Umar diambilkan roti dan minyak, lalu roti itu dicabik-cabik dengan berkata, “Kemarilah hai Yarfa (seorang pelayan Umar), bawa makanan dan minyak ini dan antarkan kepada keluarga Rasulullah SAW. Sudah tiga hari saya tidak melihat mereka. Sepertinya mereka sudah kelaparan.” (*)

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Reaksi & Komentar

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَن تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ البقرة [189] Listen
They ask you, [O Muhammad], about the new moons. Say, "They are measurements of time for the people and for Hajj." And it is not righteousness to enter houses from the back, but righteousness is [in] one who fears Allah. And enter houses from their doors. And fear Allah that you may succeed. Al-Baqarah ( The Cow ) [189] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi