BANDA ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Musriadi, mengapresiasi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta yang telah mengungkap pelaku eksploitasi anak. Eksploitasi anak secara ekonomi ini telah meresahkan masyarakat khususnya di Banda Aceh selama ini.
Untuk melancarkan aksinya, pelaku menyasar anak yang dibawah umur tersebut dengan melihat dari sisi faktor ekonomi keluarga korban yang kurang mampu untuk memperkerjakan mereka terutama di malam hari di waktu mereka yang seharusnya istrirahat dan belajar.
Politisi PAN ini menuturkan, para anak-anak ini dimanfaatkan untuk menjual makanan berupa buah potong dari warkop ke warkop malahan di persimpangan jalan dan pusat-pusat keramaian di Kota Banda Aceh
“Ini sangat mengancam keselamatan mereka, yang seharusnya hak mereka untuk bermain dan mendapat pendidikan, Masa depan anak anak merupakan tugas kita bersama, kita berharap pemerintah segera menginisiatif regulasi tentang perlindungan anak dan perempuan,” ujar Musriadi dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).
Akibat perbuatannya, pelaku saat ini ditahan oleh pihak kepolisian atas dugaan tindak pidana eksploitasi anak secara ekonomi sebagaimana diatur dalam Pasal 88 Jo Pasal 76I UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
“Kita berharap eksploitasi anak secara ekonomi yang menjadi bisnis empuk kelompok-kelompok terorganisir yang memanfaatkan mereka untuk mencari keuntungan pribadi tidak ada lagi ibukota propinsi, kalau kondisi ini dibiarkan akan menjadi citra buruk para wisatawan datang ke Aceh,” ucapnya.[]